Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
Pameran tunggal Tuksedo Studio Bali bertajuk “Legendary Automobile Showcase-An Exhibition of Elegance” digelar pada tanggal 12-18 Agustus di Pondok Indah Mall 2 Jakarta.
Sejumlah kendaraan ikonik klasik legendaris (collector item) yang diproduksi secara handmade oleh anak bangsa di tampilkan dalam pameran ini. Diantaranya, mobil Aston Martin DB5, Mercedez 300SL Gullwing, Toyota 2000GT, Porsche 356 Speedster, Porsche 356 Coupe serta Porsche 550 Spyder.
Bambang Soesatyo, Ketua IMI mengatakan pameran mobil klasik yang menjadi koleksi sekaligus investasi bernilai tinggi bagi para orang-orang kaya di seluruh dunia. Karya Tuksedo Studio menjadi salah satu bukti bahwa anak muda Indonesia mampu menghasilkan dan mengembangkan karya bermutu kelas dunia.
“Tuksedo Studio mampu membuat ulang mobil-mobil klasik yang legendaris dan elegan. Istimewanya dalam proses produksi Tuksedo Studio mengerjakan pembuatan mobil klasik tersebut secara handmade,” ujar Bamsoet sapaan akrabnya usai membuka Pameran “Legendary Automobile Showcase-An Exhibition of Elegance” di Jakarta, Selasa (13/8/24).
Ketua MPR RI ini menambahkan Tuksedo Studio hingga kini telah membuat beberapa mobil klasik legendaris. Diantaranya, Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957), Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948-1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958).
Semua kendaraan dibuat dari nol, mulai dari desain hingga rancang bangun, dengan menggunakan bahan dasar alumunium.
“Tuksedo Studio juga telah sukses menyelesaikan uji jalan terhadap berbagai mobil klasik legendaris yang diproduksinya. Antara lain mobil Mercedez 300SL Gullwing, Porsche 550 Spyder, Porsche 356 Coupe, dan Porsche 356 Speedster. Uji jalan tahap pertama menempuh rute dari workshop Tuksedo Studio di daerah Gianyar menuju kawasan Denpasar dan menjelajahi berbagai kawasan di Bali,” kata Bamsoet.
Ada sejumlah keunggulan menurut Bamsoet produk yang dibuat secara handmade. Pertama, produk buatan tangan adalah karya seni yang khas, eksklusif, menonjolkan sisi individualitas dan kreativitas yang membedakan dengan yang produk massal.
Kedua, produk buatan tangan biasanya dibuat dengan memperhatikan detil dan penuh kehati-hatian, sehingga memiliki nilai estetika serta memiliki daya tahan yang lebih baik.
Ketiga, produk handmade dapat mengangkat perekonomian lokal, karena dalam proses produksinya juga melibatkan peran serta UMKM. Pada hakikatnya produk handmade menawarkan lebih dari sekadar nilai material, sehingga value dan kualitas produk menjadi prioritas utama.
“Saya sendiri telah memiliki salah satu karya mereka, yaitu Mercedes Benz 300 SL Gullwing. Orang sering keliru menilai. Dipikirnya buang-buang duit, padahal ini adalah investasi yang menguntungkan,” ujar Bamsoet.
Dikatakannya memiliki mobil klasik ikonik dan legendaris itu bukan soal hidup hedon, tapi lebih pada pilihan investasi dan penghargaan kita pada karya seni.
“Yang saya beli bukan karena mobilnya, tetapi lebih kepada mahakarya seni yang bernilai tinggi dari para anak bangsa. Lebih dari itu, menyalurkan hobi penting juga untuk menjaga keseimbangan otak kiri yang terus bekerja dari Senin-Jumat sebagai pemikir yang logis serta teliti dan otak kanan yang berjiwa bebas dan artistik,” pungkas Bamsoet.