Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar acara bertajuk ‘A Tribute to Mas Yos’ dan peluncuran buku berjudul ‘Panggil Saya Mas Yos’.
Suyoso Karsono, pendiri Radio Elshinta ini lebih dikenal sebagai Mas Yos atau Om Yos merupakan pionir dan pelopor terbentuknya ekosistem ekraf di subsektor penyiaran dan musik.
“Ini ternyata bagian daripada ekonomi kreatif. Long before creative economy was made into lore in 2019, Mas Yos sudah mengembangkan suatu sisi ekonomi kreatif, so he was truly a trailblazer,” kata Menparekraf Sandiaga dalam Peluncuran Buku “Panggil Aku Mas Yos” dan Pameran Mengenang Mas Yos di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
Semasa hidupnya, mendiang Mas Yos memang dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah penyiaran dan industri musik Indonesia. Purnawirawan TNI Angkatan Udara yang pada masa itu dikenal dengan sebutan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) itu mengawali pengembangan ekonomi kreatif dalam dunia musik pascakemerdekaan Republik Indonesia dengan mendirikan studio rekaman piringan hitam pertama di Indonesia, yaitu Irama Records pada tahun 1951, lalu J&B pada tahun 1961, dan Elshinta Broadcasting System di tahun 1964 yang akhirnya menjadi Radio Elshinta pada 1968.
“Mas Yos mempelopori dan menumbuhkembangkan industri musik rekaman sekaligus stasiun radio pertama di Indonesia pascakemerdekaan,” katanya.
Sandiaga menuturkan apa yang dilakukan Mas Yos semasa hidupnya patut menjadi teladan di masa mendatang. Terutama dalam hal inovasi, adaptasi, dan kolaborasi bagi industri penyiaran, dalam hal ini radio, agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
“(Radio) perlu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Jadi radio ini untuk tetap memiliki relevansi harus terus berinovasi, tidak pernah berhenti beradaptasi dan tentunya selalu merangkul untuk berkolaborasi,” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Putri Mas Yos, Elshinta Suyoso-Marsden, berharap peluncuran buku ini dapat memperkaya makna dan semangat dalam peringatan Hari Radio Nasional yang jatuh pada 11 September.
“Melalui buku ini, kami berusaha menghadirkan gambaran utuh tentang sosok almarhum Suyoso Karsono, yang lebih dikenal dengan nama Mas Yos, sebagai pelopor dalam dunia industri rekaman musik dan stasiun radio di Indonesia,” tutur Shinta.