
Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Pagelaran Sabang Merauke memberikan rasa kebanggaan tersendiri Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar.
Ia menilai pagelaran ini sebagai contoh nyata bagaimana ekonomi kreatif dapat menjadi perekat persatuan bangsa. Kolaborasi 1.500 lebih seniman dalam pentas bertajuk Hikayat Nusantara itu digelar atas kolaborasi dengan PT iForte Solusi Infotek (iForte) di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu, 24 Agustus 2025.
“Pagelaran ini membuktikan bagaimana para pegiat kreatif dari Sabang sampai Merauke bisa bersatu dalam satu karya besar. Ini juga bagian dari penguatan subsektor ekonomi kreatif seperti musik, fesyen, seni pertunjukan, hingga kriya,” ujar Wamen Ekraf seusai acara.
Pagelaran Sabang Merauke menampilkan perpaduan teater, tarian daerah dan kontemporer, busana etnik karya desainer nasional, hingga musik tradisi dan modern yang dikemas megah. Lebih dari 1.500 pegiat seni terlibat dalam acara yang menghadirkan kekuatan musikal dari Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, The Resonanz Children’s Choir, serta musisi nasional seperti Yura Yunita dan Padi Reborn.
Suasana panggung semakin diperkaya dengan penampilan kisah-kisah rakyat Nusantara seperti Yuyu Kangkang, Malin Kundang, Si Tumang, Mahadewi, hingga Calon Arang.
“Kita keluar dari pertunjukan ini penuh dengan rasa bangga dan penuh inspirasi. Pesan penting dari pertunjukan ini adalah kita tidak boleh terpecah belah. Kita harus saling menguatkan dalam perbedaan, karena kita Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, dan ini hanya ada di Indonesia,” imbuhnya.
Pagelaran Sabang Merauke telah konsisten diselenggarakan sejak 2022 oleh iForte dan BCA, dan tahun ini hadir dalam skala yang lebih megah. Diselenggarakan pada 23–24 Agustus 2025, acara ini mengangkat tema “Hikayat Nusantara”, menghadirkan lebih dari 31 lagu, lebih dari 100 koreografi, ratusan busana penari, serta puluhan penampilan khusus penyanyi.
Ragam tarian dan lagu daerah ditampilkan dengan sentuhan kreatif yang modern, mulai dari Bungong Jeumpa dari Aceh, Gending Sriwijaya dari Sumatra Selatan yang berpadu dengan atraksi Barongsai kelas dunia dari Kong Ha Hong, Manuk Dadali dari Jawa Barat.
Semakin diperkaya tari Jaipong, hingga lagu Mahadewi yang dibawakan PADI Reborn dan Yura Yunita bersamaan dengan kisah Mahadewi dari Yogyakarta.
Penonton yang memenuhi tribun Indonesia Arena turut memperkuat nuansa kebersamaan dengan mengenakan busana bernuansa wastra Nusantara. Antusiasme semakin terasa ketika para penonton diajak turun ke arena untuk bersama-sama menarikan tarian Lulo khas Sulawesi Tenggara, menciptakan suasana meriah yang merepresentasikan semangat persatuan Indonesia.
“Seluruh rangkaian memberikan pengalaman seni yang tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga mencerminkan keberagaman budaya bangsa sekaligus menjadi simbol persatuan lintas generasi,” tutup Wamen Ekraf.