Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengapresiasi penyelenggaraan Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025 pada 10-11 Oktober 2025 di NICE, PIK 2, Banten.
Ni Luh dalam sambutannya menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antarnegara di kawasan Asia Tenggara untuk membangun industri bisnis event atau MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global.
“Melalui forum ini, kita tidak hanya memperluas jejaring dan peluang bisnis, tetapi juga mempererat solidaritas serta menumbuhkan semangat dan tujuan bersama antarbangsa,” ujar Ni Luh Puspa.
Di acara yang bertemakan “Strengthening Southeast Asia Event Industry Through Sustainability Practice, Strategic Investment, and Collaborative Efforts ” ini dihadiri para praktisi, inovator, dan pemimpin industri MICE dari seluruh Asia Tenggara telah berbagi ide, strategi, dan inspirasi berharga untuk memperkuat industri event di kawasan.
“Saya meyakini bahwa dengan semangat kolaborasi yang telah kita tunjukkan selama kegiatan ini, kita dapat terus membangun ekosistem event yang lebih kuat, inklusif, dan berdaya saing global,” katanya.
Ni Luh Puspa menambahkan, keberhasilan industri event di masa depan tidak akan ditentukan oleh seberapa sengit persaingan yang terjadi, melainkan oleh seberapa efektif setiap pihak mampu berkolaborasi.
“Kita berharap dapat kembali bertemu di SEABEF 2026 dan terus bekerja sama untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat industri event bisnis terkemuka di dunia,” imbuhnya.
Sementara Asisten Deputi Bidang MICE Kementerian Pariwisata, Titus Haridjati, menyampaikan SEABEF 2025 menghasilkan lima poin penting.
Pertama, komitmen kuat terhadap isu keberlanjutan. Para pemangku kepentingan sepakat untuk mengadopsi standar keberlanjutan dalam industri event di masa depan.
Kedua, berbagai diskusi menyoroti potensi kolaborasi yang besar dalam peluang investasi, terutama pada infrastruktur bisnis event, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Ketiga, peserta sepakat membentuk jaringan kolaborasi industri event Asia Tenggara guna melanjutkan berbagai dialog dan inisiatif bersama yang lahir dari SEABEF 2025.
Keempat, teknologi baru seperti AI dan analitik data diakui sebagai alat penting untuk meningkatkan efisiensi dalam industri event.
Terakhir, forum menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia melalui program peningkatan keterampilan dan sertifikasi untuk membawa tenaga kerja ke tingkat kompetensi global dalam industri event.
“SEABEF 2025 memperkuat posisi kita sebagai pemimpin dalam ekosistem bisnis event. Acara ini memperkuat kolaborasi di antara para pemangku kepentingan untuk memajukan industri event yang berkelanjutan dan inklusif,” tutur Titus.
SEABEF 2025 diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Para peserta yang hadir mewakili lembaga pemerintah, asosiasi industri, akademisi, serta pemimpin sektor swasta.