Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Jakarta International Java Jazz Festival setelah dua dekade kini menapaki babak baru dalam perjalanannya.
Salah satunya, Java Jazz Festival berpindah ke rumah barunya di NICE-Nusantara International Convention and Exhibition Center, PIK 2. Langkah ini sebagai perwujudan evolusi, visi, dan keberanian.
“Dua puluh tahun lalu, Java Jazz Festival lahir dari tekad untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pusat perhatian dunia melalui musik. Kini, semangat yang sama membawa kami menuju panggung yang lebih besar, lebih modern, dan lebih inklusif,” kata Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production.
Festival Java Jazz bakal digelar selama tiga hari, pada tanggal 29, 30, dan 31 Mei 2026 yang akan menjadi selebrasi musik lintas generasi dan lintas budaya.
“Tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi Java Jazz Festival. Kami menghadirkan Earth, Wind & Fire Experience, Incognito, dan program khusus Eros Djarot in Jazz sebagai penghormatan terhadap warisan musik Indonesia.,” ungkap Dewi.
Selain itu, musik Brasil dalam format jazz akan menjadi bagian dari dialog budaya yang memperkaya pengalaman festival.
“Kami juga berkomitmen menjadikan Java Jazz Festival lebih inklusif dan terjangkau, dengan meninjau harga tiket agar dapat dinikmati oleh pelajar, profesional muda, dan keluarga dari berbagai lapisan. Karena musik bukan milik segelintir orang, musik adalah bahasa universal yang menyatukan kita semua,” ucapnya.
Mulai tahun ini, Java Jazz Festival akan berkolaborasi dengan Royal Group dan Agung Sedayu Group dalam langkah strategis memperluas dunia hiburan dan musik di Indonesia.
“Kami ingin membawa mereka ke
Indonesia, menjadikan negeri ini salah satu pusat hiburan dan musik terbesar di Asia,” tandasnya.
Kolaborasi ini mencerminkan visi yang lebih luas: membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan, yang memberi ruang bagi seniman lokal dan membuka peluang bagi industri hiburan nasional untuk tumbuh dan bersaing di panggung global.
“Java Jazz Festival bukan hanya festival. Ia adalah gerakan budaya, simbol kreativitas Indonesia yang mendunia,” pungkasnya.
 
			





 
			
 
                                











