Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Sudah lebih 20 hari setelah diterjang banjir bandang, Kabupaten Aceh Tamiang masih sangat memprihatinkan. Banyak titik-titik bencana di daerah itu yang belum tersentuh bantuan.
“Kondisi Masyarakat di sejumlah titik di sana cukup memprihatinkan. Sudah sekitar 20 hari sejak bencana melanda, mereka belum mendapatkan bantuan air bersih, bantuan logistik maupun medis. Sama sekali belum mereka dapatkan,” kata dr Birbick Mahdavikia dari Tim Medis MED-A yang terjun di Seumedam, Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Selasa (16/12).
“Jadi tadi tim medis kita adalah tim medis pertama yang bisa mencapai dusun tersebut,” tambahnya.
Dalam memberikan bantuan pelayanan medis di daerah itu, MED-A berkolaborasi dengan Pertamina Peduli, Wanadri, dan IOF Solo Raya. Tim ini melakukan pelayanan medis dan non-medis di wilayah kerja Kejuruan Muda, di Desa Seumedam, Dusun Sejahtera. Pelayanan medis berupa pengobatan dan pelayanan non-medis berupa assesment sanitasi dan MCK.
Secara umum, Tamiang memang masih memprihatinkan. Situasi di wilayah tersebut masih “porak-poranda”. Selain krisis makanan dan krisis air bersih, pemandangan puing-puing berupa truk, mobil, dan kayu gelondongan tampak berserakan di mana-mana.
Sejak banjir terjadi, warga Aceh Tamiang mengalami kesulitan komunikasi dan pemadaman listrik total. Hal ini karena banyak tiang listrik yang hanyut terseret banjir.
“Tim kita masih berada di Kejuruan Muda. Bersama dengan relawan lain, hari ini mulai mengerjakan rehabilitasi Puskesmas,” kata dr Birbick.
Bersamaan dengan itu layanan Kesehatan warga juga terus dilakukan. Posko pengobatan didirikan secara darurat di sejumlah titik.
“Prevalensi penyakit terbanyak yang diderita korban banjir adalah ISPA, tinea pedis, corporis, gastritis, luka-luka (VL, VE), hipertensi, dan DM,” ujar Birbick.
Terkait dengan itu, obat yang banyak dibutuhkan yakni obat hipertensi, obat DM, obat topikal tinea, obat antihistamin, serta multivitamin.
