Penyanyi Tulus mampu mengubah area Panggung Utama Jakarta Fair Kemayoran (JFK), Minggu (10/7) malam menjadi lautan manusia. Bahkan, Teman Tulus (penggemar Tulus) rela antri sejak sore hari demi melihat penampilan sang idola.Â
Ya, belumlah konser dimulai Teman Tulus telah mengelu-elukan Tulus untuk segara tampil.
“Selamat malam semua. Ayo kita nyanyi bersama, sekencang-kencangnya,” sapa Tulus di atas panggung sembari tersenyum.
Begitu terdengar intro lagu ‘Monokrom’ suasana pun semakin riuh. Penonton pun menuruti permintaan Tulus untuk bernyanyi bareng. Bagaikan koor massal terpapar jelas merubah atmosfer JFK malam itu.
Tidak berhenti di situ, lagu ‘Labirin’ juga dikumandangkan penonton. “Seneng, ngak?” tanya Tulius. “Seneng,” jawab penonton kompak.
Nuansa romantis pun semakin terasa. Tulus sejenak jeda bernyanyi, untuk menerima bingkisan berupa bunga dan boneka dari penonton. Tulus juga membubuhkan tanda tangan di kaos maupun sampul CD milik penonton.
“We love you, Tulus,” begitu terdengar suara penonton. Senyum dan lambaian tangan Tulus menjadi jawaban atas pujian penonton.
Musik pengantar lagu ‘Sepatu’ pun mulai terdengar. “Malam ini saya bawakan lagu-lagu lama dan lagu baru,” kata Tulus.
Kembali penonton bernyanyi dan menggoyangkan sedikit tubuh mereka ke kiri dan ke kanan. Yang datang membawa kekasih terlihat semakin mesra dengan saling bergandengan tangan nan erat.
“Saya kangen dan rindu dengan suasana seperti,” ucap Tulus.
Romantisme yang Tulus bangun semakin terasa lewat tembang-tembang apik kepunyaannya seperti ‘Diri’, ‘Ruang Sendiri’, ‘Teman Hidup’, ‘Sewindu’ dan ‘Hati Hati di jalan’.
Tulus pun pamit undur diri. “Terima kasih semua. Semakin kita sering bertemu, semakin hafal lagu-lagunya, konser kedepannya bisa jadi seperti konser kalian sendiri,” ucap Tulus sembari melambaikan tangan.