Sejak hari pertama, booth-booth peserta pameran IFEX 2022 banyak dikunjungi oleh buyers dan visitor yang memang khusus hadir untuk melihat produk unggulan industri mebel dan kerajinan Indonesia.
“Kami melihat bahwa para buyers yang datang pada pameran kali ini adalah mereka yang memang memiliki agenda untuk mencari produk yang sesuai dengan keinginan dan selera mereka,” ujar Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur dalam keterangan pers, Sabtu (20/8/2022).
“Hal ini mengingat dalam kondisi seperti ini, tentu dibutuhkan usaha ekstra untuk melakukan perjalanan luar negeri,” sambungnya.
Ia mengatakan sebagai pameran pertama pasca pandemi, pihaknya tidak memiliki target tinggi baik dalam hal buyers, visitors, maupun transaksi.
“Awalnya kami hanya menargetkan sekitar 2.000 buyers, namun sampai saat ini ternyata IFEX bisa mencatatkan 3.800 registered buyers. Ini merupakan pencapaian yang sangat bagus dan semoga bisa terus bertambah,” ungkapnya.
Optimisme senada juga disampaikan oleh Djudjuk Aryati, Wakil Ketua Umum HIMKI Bidang Promosi dan Pemasaran. Ia mengatakan sejak hari pertama penyelenggaraan IFEX pihaknya mendapat laporan bahwa beberapa peserta sudah mendapatkan pesanan dan buyers baru.
Menurutnya, penyelenggaraan IFEX pada semester kedua memberi kesempatan untuk mendapatkan buyers baru.
“Salah satu kekuatan industri mebel dan kerajinan Indonesia ada pada kemampuan craftmanship kita. Hal ini yang tidak bisa didapatkan pada produk-produk mebel dan kerajinan negara lain dan ini yang menjadi incaran buyers luar negeri,” ungkapnya.
Merebaknya pandemi juga mengubah peta negara asal para buyers. Sampai dengan Jumat, tercatat 10 besar negara asal para buyers adalah Australia, Inggris, India, Singapura, Malaysia, Amerika, Belanda, Spanyol, Uni Emirat Arab, Korea.
“Meskipun negara asal para buyers mengalami sedikit perubahan, namun Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar,” kata Abdul Sobur.
Secara total, IFEX 2022 berhasil mencatatkan registered buyers dari 57 negara.
Selain menampilkan produk-produk terbaik mebel dan kerajinan Indonesia, pameran IFEX 2022 juga menjadi ajang bertemunya para pemangku kepentingan industri.
Momentum ini digunakan HIMKI untuk menggelar diskusi seputar industri mebel dan kerajinan melalui kegiatan seminar.
“Pada pameran ini kami juga menggelar beberapa seminar untuk memperkuat know-how dan untuk membahas berbagai isu seputar industri yang nantinya bisa kami sampaikan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan lain,” ujar Abdul Sobur.
Di hari pertama, kegiatan seminar IFEX 2022 membahas mengenai “Sustainability Practice in Furniture and Craft Industries. Diskusi ini menekankan pada bagaimana menjaga bahan baku agar industri mebel dan kerajinan Indonesia bisa terus bertahan dan berkembang.
Untuk memastikan ketersedian bahan baku yang berkelanjutan diperlukan regulasi yang memihak industri. Selain itu diperlukan kerjasama lintas kementerian antara lain dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan lain-lain.
Pada hari kedua, agenda seminar mengangkat tema “How to Increase Production Output dan Reduce Cost in Furniture & Craft Industries” yang salah satu fokusnya adalah bagaimana mengangkat UMKM mebel dan kerajinan ke level berikutnya.
Pada hari ketiga, seminar IFEX akan mengupas tentang “Design Development of Furniture and Craft for Global Market”.
Program pendukung lain yang digelar pada IFEX 2022 adalah Homecoming Party, yaitu ajang penghargaan bagi para peserta pameran IFEX 2022.
“Kegiatan ini merupakan apresiasi kami bagi para peserta IFEX 2022. Di tengah kondisi pandemi, mereka tetap memberikan dukungan dan memeriahkan pameran ini,” ujar Abdul Sobur.
Informasi lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo 2022 dapat diakses melalui situs www.ifexindonesia.com.