Pesta musik musim panas, Allgorhythm Fest, digelar hari ini, Sabtu, (20/8) di Cibis Park, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pihak penyelenggara, CF Event & Production, mendatangkan 6 grup musik. Di antaranya, Motive, Sore, The Upstairs, RAN, Ten2Five, dan Goodnight Electric.
Grup musik Motive dan Sore menjadi band di sesi pertama dalam gelaran Allgorhythm Fest yang dijadwalkan bakal menjadi annual event ini. Usai Open Gate pukul 14:30 WIB, Motive langsung menyapa penggemarnya dengan 10 lagu yang berasal dari lagu lama dan lagu terbaru yang di-launching dalam event ini.
“Terima kasih buat Allgorhythm Fest, yang telah mengundang kami untuk tampil dalam event ini. Dan ini konser offline Motive yang pertama. Seru, dan Allgorhythm Fest ini merupakan konser musik paling gokil dibanding konser-konser musik lainnya di bulan ini,” terang Tony Setyadji, Gitaris Motive.
Motive, dalam konser ini, membawakan 10 lagu. Di antaranya, Automotives, Promise From, All A Can Do, Fake Romance, Entertainment, Love Addict, Slavery, dan ditutup dengan Lockdown Love.
“Dua lagu penutup untuk konser Allgorhythm Fest, kami persembahkan Fake Romance dan Lockdown Love. Kedua lagu ini terinspirasi selama musim pandemi Covid-19 kemarin,” pungkas Tony.
Area panggung semakin menghangat dan ramai setelah grup musik SORE masuk menggantikan Motive sebelum break sesi pertama.
Grup musik SORE pun turut menjadikan momentum Allgorhythm Fest untuk merefresh para pendengarnya yang telah merilis single terbaru mereka 3 minggu lalu. Salah satunya adalah single berjudul “Karolina”. “Lagu Karolina terinspirasi dari mati auri di taman dan baru dirilis 3 minggu yang lalu,” kata Bembi.
Dalam kesempatan kali ini SORE juga menyanyikan lagu lawas era 80-an yang tidak masuk dalam play list di Allgorhythm Fest.
“Khusus untuk lagu ini kita bawakan di Algorhythm Fest. Lagu ini belum pernah diperdengarkan secara online maupun offline. Apalagi konser, judulnya Pergi Tanpa Pesan, ” ujar Bemby Gitaris Band SORE.
Selain lagu tersebut, SORE pun membawakan 10 lagi termasuk beberapa lagu hits mereka yakni Rosa, R14, Etalase, Vrijeman, Karolina, Setengah Lima, Pergi Tanpa Pesan, No Fruits For Today, dan ditutup dengan lagu SSSTTT.
“Untuk lagu terakhir, berjudul ‘SSSTTT’. Mari kita sing along bersama,” terang Bembi.
Sementara itu Jamaluddin Malik, selaku Digra Foundation menjelaskan, terselenggaranya konser musik Allgorhythm Fest ini sebagai bentuk komitmen Digra untuk merangkul pelaku industri kreatif, terutama sub sektor seni musik.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa dengan JM ini menjelaskan, Allgorhythm Fest para pelaku UMKM dari sub sektor kuliner untuk tetap berjalan selama pandemi ini. Kehadiran UMKM kuliner ini pun mampu menjadi tempat rehat yang aman dan nyaman selama penyelenggaraan konser musik.
“Total ada sekitar 17 sub sektor ekonomi kreatif dari kuliner, mulai dari makanan khas daerah seperti pecel dari Jawa Timur, Bakso, Somai dari Jawa Barat, dan minuman kopi kekinian dari Digra Coffee. Selain membantu untuk meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan ruang promosi bagi mereka, pun agar dapat menjamu para pengunjung Allgorhythm Fest dengan sajian khas mereka,” tutup JM.