“Dari sisi buyers, saya optimis bisa melampaui target awal yaitu sebanyak 2 ribu buyers,” ungkap Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur di Jakarta.
“Dari hasil interaksi kami dengan beberapa buyers dan exhibitor selama pameran, rata-rata menyampaikan review positif terhadap penyelenggaraan IFEX 2022,” sambung Abdul Sobur.
Ditilik dari target nilai transaksi on-the-spot USD 150 juta sementara follow up USD 500 juta.
“Total nilai transaksi yang kami targetkan pada IFEX 2022 sekitar USD650 juta. Jumlahnya mungkin bisa lebih besar mengingat secara keseluruhan, capaian pameran ini melampaui target awal kami,”terang Abdul Sobur.
Hasil positif ini membuat HIMKI optimis bahwa IFEX 2023 bisa mendatangkan lebih banyak buyers dan visitors.
“Selama pandemi, kami tidak melakukan pameran offline selama dua tahun. Pada tahun ini akhirnya kami bisa menggelar pameran secara offline dan antusiasme yang kami dapatkan sangat besar. Bahkan untuk tahun depan, sebagian besar lahan sudah dipesan oleh para exhibitor,”ungkapnya.
Ia mengatakan sekitar 80 persen existing exhibitor sudah menyatakan akan kembali ambil bagian pada IFEX 2023.
“IFEX 2023 akan diselenggarakan pada 9-12 Maret 2023 mendatang dan menggunakan seluruh hall yang ada di JIExpo, Kemayoran. Dengan luas yang bertambah, jumlah peserta pun dipastikan akan semakin banyak dan nilai transaksi juga akan semakin besar dan semakin mendekati realisasi dari target nilai ekspor kami sebesar USD5 miliar pada 2024,”jelasnya.
Hal senada disampaikan Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, bahwa menggelar pameran di tengah kondisi yang belum pulih merupakan suatu tantangan. Saat ini konektivitas penerbangan internasional masih terbatas, dan beberapa negara masih menerapkan kebijakan karantina.
“Di tengah kondisi yang demikian, kami melihat bahwa buyers yang hadir pada IFEX 2022 adalah quality buyers. Kehadiran mereka merupakan pencapaian yang luar biasa,” terang Daswar Marpaung.
Sementara Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Rachmat Gobel mengatakan industri mebel dan kerajinan Indonesia adalah salah satu industri yang memiliki banyak dampak positif bagi lingkungan serta penyerapan tenaga kerja.
“Industri mebel dan kerajinan mempunyai dampak yang sangat luas pada masalah lingkungan dan masalah lapangan kerja. Setiap kenaikan USD1 miliar, ada 400 ribu tenaga kerja yang terlibat,” ujar Rachmat Gobel saat mengunjungi area pameran IFEX 2022, Minggu (21/08/2022).
“Pameran ini juga banyak menghadirkan produk hasil daur ulang sehingga memberi dampak bagus bagi lingkungan,” pungkasnya.