Pameran ini sendiri akan menampilkan 108 lukisan yang terdiri dari 57 karya di atas kanvas dengan ukuran terkecil mulai dari 30 x 40 cm hingga yang terbesar berukuran 139 x 1.175 cm, dan 51 karya di atas kertas (art paper) dengan ukuran 29,7 x 24 cm. Seluruh karya dibuat dalam rentang waktu 4 tahun terakhir.
Meskipun sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, impian Kokoh untuk berpameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia tidaklah surut. Ia sudah bermimpi untuk menggelar pameran tunggalnya sejak tujuh tahun yang lalu.
“Di mana aku bisa menuangkan segala ide di pikiranku, di kanvas-kanvas besar. Aku menunggu saat-saat itu,” tulis Kokoh pada September 2015 lalu.
Pameran Tunggal “SOLILOKUI” yang digelar bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia dan didukung oleh Tesla Paint Dikuratori oleh Djuli Djatiprambudi.
Menurut Djuli Djatiprambudi, tajuk “SOLILOKUI” bertolak dari kepercayaan Kokoh pada kedalaman rasa dan intuisi. Ketika dunia seni rupa kontemporer lebih dominan menunjukkan dimensi rasionalitas, permainan teknik dan media, merespons tema politik dan sosial, hingga komodifikasi seni lokal-global,
“Kokoh justru mempertajam rasa dan intuisinya dan menambah kepekaan untuk mengeksplorasi ungkapan visual baik denotatif maupun konotatif. Inilah yang membuat karya-karya Kokoh memiliki ‘sidik jari’ yang khas,” ungkap Djuli.
Sementara Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto mengatakan bahwa Pameran Tunggal “SOLILOKUI” adalah kesempatan baik bagi publik untuk semakin mengenal sosok R. Kokoh Noegroho sebagai salah satu perupa kontemplatif dan penuh kedalaman rasa, dalam dunia seni rupa Indonesia.
“Saya harap kekaryaan Kokoh bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama perupa agar tak pernah berhenti mempertajam nalurinya, di samping memperkuat teknik, agar dapat menghasilkan karya yang unik dan berciri khas,” tutur Pustanto.
Sekilas R. Kokoh Noegroho, selain aktif berkarya, ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan atau organisasi seni rupa. Ia pernah menjadi sebagai Perancang Artistik Pazaarseni Semarang (2014), Koordinator Display Biennale Jateng #1 (2016), dan Direktur Artistik Biennale Jateng #2 (2018). Ia juga mendirikan Kelas Wolu (2015 – sekarang) dan Komunitas Rumah Pensil (2009 – sekarang).
Kokoh sudah menggelar pameran tunggal sebanyak tiga kali di Semarang, dan ia juga kerap mengikuti pameran kolektif di berbagai kota, antara lain Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Batu, Magelang, dan banyak lagi.
Pameran Tunggal “SOLILOKUI” R. Kokoh Noegroho akan dibuka pada Rabu, 7 September 2022 di Galeri Nasional Indonesia (khusus undangan). Pameran ini dibuka untuk umum pada 8 September – 8 Oktober 2022, pukul 10.00-19.00, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
Pengunjung yang ingin datang terlebih dulu melakukan registrasi daring melalui situs web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami