Bagaimana rasanya menikmati musik dari musisi favorit di Kompleks Percandian Borobudur? Panggung Senja atau Virama akan memeriahkan program Indonesia Bertutur yang akan diselenggarakan pada 7 hingga 11 September 2022 di Kompleks Percandian Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Virama berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti matahari terbenam, senja.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Ahmad Mahendra mengatakan melalui penyelenggaraan Indonesia Bertutur ini, diharapkan masyarakat dapat memaknai kembali dan memahami hubungan antara peristiwa yang terjadi di masa lalu dalam konteks masa sekarang dan masa mendatang. Media yang digunakan untuk bertutur yang disajikan dalam festival ini menggunakan beragam bentuk karya seni dalam bentuk film, tari, dan media baru.
“Karya-karya tersebut ini memberikan pengalaman hasil narasi dan inspirasi dari cagar budaya yang disesuaikan dengan konteks saat ini,” ujar Mahendra dalam keterangannya, sebagaimana dilansir laman kemendikbud.go.id
Panggung Senja atau Virama ini akan diisi oleh penampil-penampil yang terdiri dari Ardhito Pramono & Peni Candrarini, Letto, Woro Widowati, The Finest Tree, OM Mawes, Paksi Band, Ayo Dongeng Indonesia, Wijlan Kidz, dan BSSA. Selain itu, pengunjung bisa menikmati penampilan dari sanggar-sanggar tari, seperti Sanggar Avadana, Sanggar Omah Guyub, dan Sanggar Seni Kinnara Kinnari.
Virama ini akan membuka rangkaian acara Indonesia Bertutur 2022 setiap harinya, mulai dari pukul 15:00 sampai dengan pukul 17:30 WIB. Selanjutnya panggung-panggung lain akan dimulai, yaitu Kiranamaya atau Festival Cahaya di panggung Aksobya, Anarata di Panggung Lumbini, Layarambha atau Festival Film Tari.
Indonesia Bertutur 2022 dihelat sebagai wadah menjaga budaya berkelanjutan. Supaya cagar budaya yang tersebar di penjuru Indonesia tidak hanya ‘diam’, tapi bisa membuka mata generasi muda untuk memahami lebih dalam cagar budaya tersebut, sehingga menjadi sumber ilmu pengetahuan.
Indonesia Bertutur 2022 mengusung tema Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan. Festival ini menggandeng Melati Suryodarmo sebagai Direktur Artistik dan Taba Sanchabakhtiar sebagai Direktur Festival. Dua puluh cagar budaya yang merupakan mahakarya nusantara tersebut akan dimaknai seniman-seniman dari dalam dan luar negeri. Lalu dituturkan kembali melalui karya seni.
Dalam festival ini, untuk bertutur menggunakan beragam bentuk karya seni dalam bentuk film, tari, dan media baru. “Karya-karya tersebut ini memberikan pengalaman hasil narasi dan inspirasi dari cagar budaya yang disesuaikan dengan konteks saat ini,” ujar Mahendra.
Di samping itu, ada juga Visaraloka yang hadir di empat galeri seni di sekitar Kompleks Percandian Borobudur, yaitu Museum H. Widayat, Eloprogo Art House, Limanjawi Art House, dan Apel Watoe Contemporary Art Gallery.
Festival Indonesia Bertutur 2022 merupakan bagian dari rangkaian acara G20 Bidang Kebudayaan yang puncaknya nanti akan ada pertemuan Menteri Kebudayaan seluruh Negara G20 di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, pada 12 sampai dengan 13 September 2022.