Jonathan Kuo pianis muda berbakat mulai mengembangkan sayapnya di kancah internasional. Kemahirannya memainkan karya-karya maestro musik klasik dunia menghantarkan Jonathan Kuo menggelar Tur Resital Piano di tiga negara Asia Tenggara yaitu Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
“Tahun ini menjadi tahun terpadat saya tampil di sejumlah acara, termasuk Tour Resital Piano di tiga negara ASEAN,” kata pianis penerima penghargaan Concerto Encouragement Award Waring Piano Competition Amerika Serikat itu di Jakarta, Kamis (29/9) malam.
Sebagai rangkaian konsernya tersebut, Jonathan Kou tampil memukau di Goethe-Institut Jakarta.
Jonathan membawakan tiga karya dari para komponis favoritnya, yaitu “Sonata in D Major, Op. 10, No. 3” dari Beethoven; “Le tombeau de Couperin” karya Ravel; dan “Sonata in A Minor, D.845” dari Schubert.
“Ketiganya adalah karya dari komponis favorit saya. Harapannya semoga teman-teman di Singapura, Indonesia dan Malaysia bisa sharing dan menikmati persembahan dan permainan piano saya,” ucap pria berusia 20 tahun ini.
Adapun “Sonata in D Major, Op. 10, No. 3” dari Beethoven yang dimainkan selama 20 menit diciptakan di Wina di akhir abad ke-18. Di masa itu, karya ini dianggap avant-grande terutama dari segi harmoni hingga struktur komposisinya.
Selanjutnya, “Le tombeau de Couperin” karya Ravel yang juga dimainkan selama 20 menit lahir sebagai persembahan untuk kawan-kawan Ravel di Perang Dunia I. Gaya komposisinya mengambil inspirasi Barok Perancis atau musik abad 17 di Perancis.
Selain itu, “Sonata in A Minor, D.845” dari Schubert yang dimainkan selama 35 menit ditulis di Wina, kurang lebih seperempat abad kemudian setelah karya Beethoven yang telah disebutkan di atas.
Sebelum tampil di Jakarta, tepatnya 22 Agustus lalu, Jonathan sukses menggelar acara Tour Resital Piano di Steinway Gallery Singapore. Sekaligus mengisi acara HUT Kemerdekaan RI di Explanade sebagai soloist.
“Saya membawakan lagu ‘Sepasang Mata Bola’ karya Yazeed Zamin bersama dengan Batavia Madigral Singer,” ungkapnya.
Selepas unjuk aksi di Singapura dan Indonesia, Jonathan akan menggelar penampilan terakhirnya di Kampus UCSI Kuala Lumpur, Malaysia pada 6 Oktober mendatang.
“Sudah delapan konser yang saya lakukan di tahun ini. Saya terus berlatih dan berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk semua pecinta musik klasik,” ujarnya.
Di sisi lain lain Jonathan mengatakan akan konsisten menggelar konser baik dI Indonesia maupun luar negeri.
“Terus akan mengasah kemampuan dan kemahiran saya bermain piano. Kelak impian saya tampil di Eropa, Amerika, Jepang, Kanada semoga dapat terwujud,” harapnya.
Sementara konduktor sekaligus guru di Konservatorium Musik Jakarta Iswargia R Sudarni mengatakan kegiatan seperti ini merupakan rutinitas seorang seniman musik dan pianis.
“Ini rutin dilakukan Jonathan sebagai seniman musik dan pianis yang tentunya harus terus produktif menggelar konser, di samping untuk mengenalkan diri kepada pecinta musik di Asia Tenggara,” jelas Iswargia R Sudarni.