Namun rupanya Jember belum menemukan jalannya untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Tidak seperti Banyuwangi, Jember belum banyak dikunjungi wisatawan, apalagi wisatawan mancanegara.
“Jember ini potensinya luar biasa. Masih kurang apalagi untuk menjadikan Jember menjadi luar biasa lagi,” kata Andhy Irawan, MBA, putra asli Jember yang menjadi CEO Dafam Hotel Management (DHM) kepada rombongan wartawan yang tergabung dalam Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta. Andhy menyampaikan itu di Jember pada (22/11).
Sebagai putra kelahiran Jember yang kini berkiprah di tingkat nasional, Andhy memang sangat bersemangat untuk membangun daerahnya. Tak ragu, akhir November lalu dia memboyong sekitar 25 wartawan anggota HAM, dan menyediakan semua fasilitasnya, untuk mengeksplore Jember.
Jember memang luar biasa, penuh potensi, tetapi belum banyak menarik travelers di luaran sana untuk mengunjunginya.
Berderet predikat juga sudah tersematkan untuk Jember:
Jember adalah Kota Festival. Di kota ini ada event yang sudah menjadi ikon. Namanya Jember Fashion Carnaval. Gaungnya mulai mendunia. Tetapi kenapa masih sulit menarik wisatawan di luaran sana untuk datang?
Jember adalah Kota Cerutu. Atas anugerah Allah SWT, Jember memiliki tanah yang di atasnya tumbuh subur tembakau khusus untuk cerutu. Lintingan emas hijau dari Jember itu telah mampu menembus pasar cerutu dunia. Bersaing dengan Kuba, si Raja Cerutu Dunia.
Berkaitan dengan cerutu, ada juga Festival Jember Kota Cerutu Indonesia, event tahunan berskala internasional. Predikat sebagai Kota Cerutu juga telah dikemas menjadi Destinasi Wisata Minat Khusus. Peminatnya cukup besar. Tetapi, lagi-lagi, belum mampu banyak menarik mereka untuk datang.
Secara destinasi wisata, Jember memiliki spot-spot wisata yg menakjubkan. Setidaknya ada 40 destinasi wisata yang sudah dikembangkan. Komplet sekali. Ada wisata alam pegunungan yang asri. Namanya Rembangan. Destinasi yang pas untuk “ngadem” mendinginkan diri, dengan panorama perkebunan kopi dan buah naga, menyegarkan. Rembangan cocok untuk healing, melepas kepenatan, mencari ketenangan.
Dan ada wisata pantai yang eksotis, Pantai Papuma yang sudah kesohor. Bahkan Pantai Papuma dinobatkan sebagai salah satu pantai terindah di Indonesia pada TripAdvisor Traveler Choice 2015, bersanding dengan pantai-pantai indah di Bali. Namun harus diakui, keindahan Pantai Papuma dan destinasi-destinasi lainnya itu belum maksimal menarik travelers untuk datang.
Itu baru sekelumit tentang keunggulan yang dimiliki Jember. Maka tidak heran bila CEO DHM Andhy Irawan berujar, “masih kurang apalagi untuk menjadikan Jember menjadi luar biasa lagi.”
Bupati Jember Hendy Siswanto pun menyadari pariwisata Jember belum mampu menarik banyak travelers untuk datang. Hambatan besarnya adalah masalah infrastruktur. Terutama transportasi.
Tidak ada penerbangan ke Jember. Tetapi ke Surabaya dulu, lalu dilanjutkan via darat dengan jarak tempuh berjam-jam untuk sampai Jember, lengkap dengan kemacetan di beberapa titik, ditambah dengan kondisi jalan yang tidak mulus-mulus amat. Sehingga, lengkap sudah “derita” perjalanan untuk sampai di Jember.
Bahkan moda transportasi darat, kereta api, dari kota hub utama Jakarta, tidak ada yang langsung ke Jember.
Bupati Hendy sudah mempunyai rencana untuk mengatasi itu. Langkah pertamanya adalah membuka kembali Bandara Notohadinegoro mulai awal 2023 nanti.
Selain transportasi, infrastruktur pariwisata yang juga perlu mendapat perhatian adalah akomodasi, hospitality. Di sinilah diperlukan keterlibatan semua pihak. Diperlukan kolaborasi apik semua stakeholders. Tidak hanya pemerintah daerah, keterlibatan swasta juga sangat diperlukan.
Untungnya, Jember mempunyai Andy Irawan. Putra asli Jember yang menjadi CEO DHM itu memiliki semangat membara dan perhatian penuh untuk membangun daerah kelahirannya. Kiprahnya di industri hospitality, dia manfaatkan untuk ikut membangun pariwisata Jember. Salah satu langkahnya adalah memboyong HAM ke Jember untuk mengeksplor kota kelahirannya itu.
Andhy sadar bahwa wartawan adalah jendela dunia, sebagaimana penegasan Bupati Hendy, “Media adalah jendela dunia. Jendela dunia ini adalah HAM. Kita (Jember) hanya mempunyai jendelanya. Kalau nggak dibuka, maka nggak nampak. Jika HAM yang membuka, maka akan nampak.”
Andhy Irawan menangkap pesan Bupati itu. “Terus terang, saya terpicu dengan kerja keras Bupati Jember dalam mempromosikan daerahnya. Guna mengimbangi kerja kerasnya, saya sebagai putra daerah memboyong Himpunan Anak Media asal Jakarta untuk mengeksplorasi potensi wisata yang ada di daerah ini ke level nasional bahkan internasional,” ujar Andhy.
Sedangkan untuk mendukung pengembangan infrastruktur pariwisata Jember, langkah korporasi juga dilakukan oleh DHM di bawah pimpinan Andhy Irawan. DHM membuka Hotel Dafam Fortuna yang berlokasi di Jl Karimata Jember. Dibuka pada 2018, Dafam Fortuna Jember terletak di jantung kawasan bisnis perkotaan, dengan konsep pameran nilai seni gaya muda dan modern namun dipadukan dengan tema retro industrial.
Hotel Dafam Fortuna Jember memiliki 120 kamar mulai dari kamar Standard, Deluxe, Family dan Executive; beberapa ruang pertemuan, kolam renang luar ruangan dan suasana bistro serta lounge Ukafe.
Desainnya memicu keingintahuan dan kreativitas batin masyarakat. Sedangkan konsep Meotel memfasilitasi layanan keramahtamahan yang artistik.
Tentunya, kehadiran hotel ini semakin melengkapi penyediaan Jember akan akomodasi hospitality, terutama bagi travelers, pelancong, dan pengunjung dengan beragam agenda dan kegiatan di Jember. Baik kegiatan bisnis, wisata, maupun staycation.
Dengan infrastruktur pariwisata yang semakin banyak dan lengkap, sektor pariwisata Jember diharapkan segera lepas landas, terbang melambung, menyusul Banyuwangi, Malang, dan tentunya Bali.
Memendarkan industri pariwisata Jember agar berkilau di tingkat nasional, bahkan dunia, memang perlu sentuhan tangan-tangan khusus dan langkah-langkah berani oleh mereka yang memiliki komitmen tinggi untuk memajukan daerahnya.
Tentu masyarakat, khususnya warga Jember, berharap kolaborasi apik antara Bupati Hendy Siswanto dan CEO DHM Andhy Irawan ini bisa membuat industri sektor pariwisata Jember terpendar, berkilau mendunia. Semoga!