The Soul Trembles menampilkan karya yang berangkat dari pengalaman personal sang perupa yang mendalam. Mengeksplorasi gagasan identitas sosial dan budaya seperti etnisitas, kewarganegaraan, dan agama, serta tema-tema universal; dinding, jendela, batas-batas, kekosongan dan eksistensi. Karya Chiharu Shiota memberikan bentuk pada kesadaran manusia dan pengalaman yang bersifat non-fisik seperti ingatan, pemikiran, ketakutan, mimpi, dan keheningan.
Dikurasi oleh Mami Kataoka, Direktur Mori Art Museum pameran The Soul Trembles menampilkan ratusan karya milik Shiota selama ia berkesenian sebagai perupa sejak 1990-an, menggabungkan instalasi berskala besar, patung, video performance, fotografi, dan desain panggung.
Chiharu Shiota dikenal melalui instalasi megah yang terbuat dari benang berwarna merah dan hitam yang membentang ke segala penjuru ruangan, pengunjung akan menjumpai objek-objek metaforis dan sugestif seperti tempat tidur, di mana sang perupa menghadirkan celah yang sempit antara mimpi dan realita, kehidupan dan kematian; pakaian, yang bersifat dangkal dan hanya berfungsi untuk melapisi kulit; serta koper dan perahu yang menjadi simbol pergerakan dan ketidakpastian.
Salah satu karyanya yang ikonik adalah seri instalasi megah yang terbuat dari benang berwarna merah dan hitam yang diset membentang ke segala penjuru ruangan pameran. Di sini, pengunjung akan menjumpai objek-objek metaforis dan sugestif seperti tempat tidur, di mana sang perupa menghadirkan celah yang sempit antara mimpi dan realita, kehidupan dan kematian.
Shiota mengatakan, pameran ini akan membawa dirinya untuk terhubung dengan publik, orang-orang di Indonesia. Ia hendak mengajak publik, khususnya yang berada di Jakarta untuk merasakan sesuatu yang berbeda dari kehidupan sehari-hari lewat sajian karya-karyanya.
“Saya rasa seni adalah bagian penting dari hidup kita, dan saya akan merasa tersanjung jika anda dapat melihat karya-karya saya selama 30 tahun ini dan merasakan jiwa anda tergetar,” ungkap Shiota.
Selama pameran Chiharu Shiota: The Soul Trembles, museum menghadirkan area khusus bagi pengunjung untuk berefleksi, bermain, dan mengambil bagian di dalam sebuah ruangan yang di dalamnya akan dipajang beragam benda serta kisah di baliknya. Berjudul Mini Museum of Memories, area ini merespons salah satu karya sang perupa, Connecting Small Memories (2019), dan akan menempati Ruang Seni Anak.
Selain pameran, pengunjung juga bisa membeli produk eksklusif untuk pameran Chiharu Shiota: The Soul Trembles melalui toko Shop at MACAN, atau membeli secara online melalui laman dan Tokopedia resmi milik Museum MACAN.
Sebelumnya, Chiharu Shiota telah mengadakan tur pamerannya ke beberapa negara bersama Mori Art Museum, sebuah museum seni asal Tokyo, Jepang. Dalam turnya, Shiota bersama Mori Art Museum berkeliling ke beberapa negara, yakni Busan Museum of Art (Korea Selatan), Taipei Fine Arts Museum (Taiwan), Long Museum (Shanghai, Tiongkok), Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art (Brisbane, Australia), dan berakhir di Indonesia, di mana Museum MACAN menjadi satu-satunya lokasi di Asia Tenggara.
Tentang Chiharu Shiota, ia dilahirkan di Osaka, Jepang pada tahun 1972. Shiota menempuh pendidikan di Universitas Kyoto Seika, kemudian ke Canberra School of Art, sebelum akhirnya menetap di Berlin sejak 1999, menjadi basis praktik berkeseniannya hingga karya-karyanya diapresiasi secara luas di berbagai negara.
Untuk menikmati karya Chiharu Shiota di Museum MACAN, pengunjung perlu mengakses tiket melalui situs resmi museum ataupun aplikasi GoTix, Klook, Tiket.com, dan Traveloka. Ada aturan protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama kunjungan ke pameran.