Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara puncak peringatan satu abad Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). Dalam kesempatan itu, Presiden menegaskan, selama 100 tahun ini NU telah memberikan pengaruh positif untuk ke-Indonesiaan, keislaman, kerukunan beragama, serta keberagaman.
“Atas nama rakyat Indonesia, saya mengucapkan tahniah dan syukur, mengucapkan tasyakur terima kasih, dan bersyukur atas peran NU untuk bangsa dan negara,” ujar Jokowi dalam acara yang juga dipancarkan live streaming di channel YouTube NUTV.
“Selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk ibu pertiwi Indonesia. Keislaman dan ke-Indonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan dalam keberagaman,” kata Presiden.
Jokowi juga menegaskan, memasuki abad kedua kiprahnya, NU diharapkan bisa tumbuh semakin kokoh. NU juga diharapkan terus menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat, dan memberikan contoh hidup adab Islam yang baik. Selain itu, NU diharapkan bisa membantu mendorong akhlakul kharimah dan adat ketimuran, tata karma, unggah-ungguh, etika yang baik, serta adab yang baik.
“Dan menjaga toleransi, menjaga persatuan, menjaga kegotongroyongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman,” ujar Jokowi.
Kepala Negara menambahkan, sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. “Pemerintah sangat menghargai upaya PBNU ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia,” katanya. “Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat, NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dengan penuh emosional mengucapkan selamat datang pada abad kedua lahirnya NU.
Dalam sambutannya, awalnya, Gus Yahya mengucapkan selamat datang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di abad kedua NU.
“Presiden Joko Widodo, selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Gus Yahya kemudian menyapa beberapa pejabat yang hadir dan mengucapkan hal yang sama, yakni selamat datang di abad kedua NU. Suara Gus Yahya kemudian bergetar saat menyapa Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat NU, dan Fatayat NU. Ia berteriak lantang kepada garda depan NU tersebut agar menyambut dengan sukacita memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama.
“GP Ansor, Muslimat, dan Fatayat selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama,” teriak Gus Yahya.
Gus Yahya kemudian menutup ucapannya dengan berharap abad kedua NU bisa terus gemilang dan dilindungi oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa. “Dalam prasangka baik akan rida baik Yang Maha Rahman Yang Maha Esa,” ujarnya.
Peringatan puncak Harlah ke-100 Nahdlatul Ulama dengan tema “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru” digelar Selasa (7/2), dengan rangkaian acara 24 jam nonsetop, mulai pukul 00.00 WIB.
Berdasarkan perhitungan kalender Hijriah, NU didirikan pada 16 Rajab 1344 Hijriah. Artinya, NU akan mencapai usianya yang ke-100 tahun pada 16 Rajab 1444 Hijriah atau bertepatan dengan 7 Februari 2023.
Puncak Harlah 1 Abad NU diawali dengan kegiatan ritual keagamaan dengan qiyamul lail yang dimulai sejak Selasa dini hari pukul 00.00 WIB.
Kegiatan tersebut diisi dengan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Ratib al-Attas, Asmaul Husna, ijazah kubra, hingga salat berjamaah dan shalawat bersama Habib Syech.
Sementara itu, pada pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB diisi dengan agenda formal puncak resepsi 1 Abad NU. Kegiatan ini diisi dengan istighosah kubro dan sambutan-sambutan.
Mulai dari sambutan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, khutbah iftitah dari Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, sambutan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan amanat Presiden Jokowi.
Juga ada penampilan marching band dan iringan musik orkestra pimpinan Addie MS, dipadukan dengan koreografi Denny Malik dari 12.000 anggota Banser, serta penampilan Qosimah dan Woro Widowati.
Dalam kesempatan itu juga, ada pembacaan rekomendasi Muktamar Internasional Fikih Peradaban yang diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Gus Yahya juga memberikan penghargaan secara khusus kepada dua ulama internasional yang sangat berpengaruh di dunia.
Selain itu, ada pula agenda khusus untuk menandai masuknya NU ke abad kedua dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar, dan Gus Yahya.
Sementara kegiatan dari siang hingga sore hari, ada Karnaval Nusantara dan Nahdlatut Tujjar Fest.
Sementara pada malam harinya, kegiatan hiburan rakyat diisi sejumlah artis dalam dan luar negeri.
Beberapa penghibur yang tampil di panggung itu adalah band Slank yang berkolaborasi dengan Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) dan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Selain itu musisi dangdut Rhoma Irama akan berkolaborasi dengan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. Lalu penyanyi asal Swedia yang berdarah Libanon, Maher Zain, yang akan berduet dengan Menteri BUMN yang juga kader Banser, Erick Thohir.