Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan atau kick off Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 dengan menargetkan 10.000 pelaku ekonomi kreatif yang mendaftar.
Sandiaga mengatakan, Apresiasi Kreasi Indonesia sudah memasuki tahun ketiga dan ini merupakan program prioritas Kemenparekraf dalam rangka mencapai target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024.
“AKI 2021 berhasil mendapatkan 4.251 pendaftar, AKI 2022 berhasil mendapatkan 6.531 pendaftar. Dan untuk target pendaftar AKI 2023 adalah 10.000 pendaftar,” kata Menparekraf. di Jakarta.
Pendaftaran AKI 2023 sudah dibuka pada 13 Februari dan akan berakhir sampai 17 Maret 2023. Nantinya, peserta terdaftar akan dikurasi oleh praktisi profesional di bidangnya. Lalu, dipilih 20 peserta dari subsektor kuliner, kriya, fesyen, dan aplikasi/film per kota/kabupaten.
Peserta akan melaksanakan bootcamp selama 3 hari dan pameran selama 3 hari. Sebanyak 3 peserta dari subsektor film, dan 4 dari subsektor musik akan menampilkan karyanya di panggung apresiasi pada saat pameran.
“AKI 2023 pelaksanaannya dipercepat. Jadi AKI akan dilaksanakan pada Maret sampai Agustus. Kenapa kita lebih cepat? Karena penyerapan yang lebih cepat akan mengerakan ekonomi lebih kuat dan biasanya akhir-akhir tahun pelaku ekraf itu sudah dapat ordernya. Sedangkan di awal-awal tahun itu berat, jadi kita percepat untuk mengawal momentum dari kebangkitan ini,” ungkap Sandiaga.
AKI 2023 akan hadir di 16 Kota/Kabupaten Indonesia yaitu di Jakarta, Karawang, Sukabumi, Situbondo, Mojokerto, Kudus, Purwokerto, Batam, Bangka, Bengkulu, Samarinda, Palangkaraya, Kupang, Manado, Gorontalo, dan Jayapura.
Para pendaftar bisa mendaftarkan produk dan karya di aki.kemenparekraf.go.id. Semua informasi akan selalu di update melalui Instagram @apresiasikreasiindonesia.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan dampak positif AKI langsung dirasakan oleh para pelaku ekraf yang mengikuti program ini.
“Seperti pada AKI 2022, Egg Royale, setelah pameran AKI, omzetnya mengalami kenaikan 15-20 persen, dan Bitata Food, setelah pameran AKI omzet naik mencapai 30 persen, dan sekarang di Aceh sedang proses membuka store offline,” jelas dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf, M. Neil El Himam, menyampaikan pada AKI 2023, pendaftar akan diminta untuk mendaftarkan produknya agar mendapatkan perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual.
“Saya juga minta ke teman-teman nanti juga semua produk dari AKI ini harus ada Kekayaan Intelektualnya (KI). Jadi nanti kalau belum punya KI kita akan fasilitasi untuk mendapatkan mereknya. Kalau yang sudah punya tentunya kita akan promosikan lebih luas lagi,” kata Neil.