Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Executive Director of Gallant Venture Pte LTD Frans Gunara sebagai pengelola kawasan Bintan, telah memilih Kawasan Lagoi sebagai lokasi pembangunan Bintan International Circuit.Â
Bamsoet menambahkan pembangunannya memanfaatkan lahan sekitar seluas 237 hektar. Memakan investasi mencapai Rp 1 triliun lebih, yang murni berasal dari konsorsium swasta tanpa menggunakan APBN/APBD.
“Selain penentuan lokasi, pihak Populous sebagai konsultan internasional dari Inggris yang menangani landscape design kawasan sirkuit juga sudah mematangkan Detail Engineering Design (DED) termasuk desain lintasan/track sirkuit,” kata Bamsoet dalam keterangan pers, Kamis (14/4/2022).
Selain digunakan untuk balapan Formula 1, Bintan International Circuit juga bisa digunakan untuk balapan internasional lainnya. “Direncanakan dalam lintasan sirkuit ada 17 tikungan untuk Motor Roda Dua, serta 18 tikungan unto Formula 1,” kata Bamsoet.
Menurut Bamsoet tim konsorsium saat ini sedang mematangkan rencana pengembangan bisnis di kawasan Bintan International Circuit. Keberadaan Sirkuit Formula 1 sekaligus melengkapi Pertamina Mandalika International Circuit yang telah sukses menjadi tuan rumah MotoGP.
“Ditargetkan pada Mei 2022 seluruh perencanaan bisnisnya sudah selesai. sehingga Presiden Joko Widodo sudah bisa melakukan ground breaking pembangunan Bintan International Circuit,” bebernya.
Bintan International Circuit nantinya menempatkan Indonesia sejajar dengan berbagai negara besar dunia lainnya dalam menyelenggarakan kejuaraan motorsport bergengsi dunia. Formula 1 sendiri tercatat telah diselenggarakan di 21 negara yang tersebar di 5 benua.
Kehadiran Bintan International Circuit sebagai Sirkuit Formula 1 di Indonesia akan mendatangkan banyak keuntungan. Selain meningkatkan gairah balap mobil dalam peningkatan prestasi atlet, juga bisa menyerap lapangan pekerjaan sekaligus menjadi penggerak ekonomi Kepulauan Riau dan nasional.
“Sebagai gambaran, penyelenggaraan Formula 1 di Montreal dikabarkan bisa membuka 640 lowongan pekerjaan di Kota Quebec dan sekitarnya. Secara aktivitas dan operasional sirkuit, menyumbang 9.100 lowongan pekerjaan di regional Austin. Menghasilkan perputaran uang untuk menggaji para pekerjanya mencapai 306 juta dollar AS,” jelasnya.
“Sementara Formula 1 di USA yang diselenggarakan di The Circuit of America pada kurun waktu 2012-2015, dikabarkan telah memberikan kontribusi pada lokal ekonomi mencapai USD 2,8 miliar,” imbuhnya.
Berdasarkan studi Price Waterhouse Coopers, Formula 1 di Azerbaijan yang diselenggarakan di Kota Baku pada kurun waktu 2016 dan 2017, telah membukukan pendapatan mencapai USD 277,3 juta. Selain mendapatkan keuntungan ekonomi, Indonesia juga bisa mendapatkan manfaat dari sisi country branding.
“Sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2018, Singapura telah menjadi tuan rumah untuk 450 ribu turis F1. Berkontribusi pada penerimaan belanja wisata mencapai USD 1,4 miliar,” terang Bamsoet.
“Bintan International Circuit nantinya bisa bekerjasama dengan Singapura untuk bersama-sama menyelenggarakan Formula 1 di Bintan International Circuit. Sehingga Singapura tidak perlu lagi menutup jalan raya, mall, dan toko-toko dengan biaya kompensasi yang sangat besar untuk menyelenggarakan Formula 1,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pertemuan Bamsoet dengan Gubernur Kepri dan Executive Director of Gallant Venture ini turut dihadiri para pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pembina Tinton Soeprapto dan Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis. Hadir pula Director Populous Andrew James, serta Group General Manager Bintan Resort Cakrawala Abdul Wahab.