Pemerintah sepakat menggenjot target rasio kewirausahaan baru hingga 2024 sebanyak 1,4 juta orang. Langkah ini ditempuh untuk mengejar prasyarat sebagai negara maju sebesar 4%
Hal itu disepakati oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang diwakili Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi ketika melakukan rapat koordinasi di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Menparekraf Sandiaga Uno usai rapat koordinasi yang berlangsung di Gedung Sarinah Jakarta, mengatakan, rasio kewirausahaan nasional yang ditargetkan mencapai 4 persen ini merupakan upaya dan langkah dari Presiden Joko Widodo untuk membawa Indonesia masuk ke tatanan negara maju.
“Kita ingin menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 untuk penciptaan 1,4 juta wirausaha baru dalam upaya mencapai 3,95 persen rasio kewirausahaan sebelum tahun 2024,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Pengembangan Kewirausahaan Nasional merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Berdasarkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022, pengembangan kewirausahaan nasional dilakukan diantaranya dengan memberikan kemudahan-kemudahan juga insentif kepada wirausaha.
“Pembagiannya Pak Erick (Menteri BUMN) kurang lebih (penciptaan) 120 ribu (wirausaha), saya dapat 630 ribu, Pak Dirjen (Kementerian Dalam Negeri) sisanya. Dan Pak Teten (Menkop UKM) nanti yang akan melakukan sinkronisasi karena ini melibatkan total 27 kementerian/lembaga. Satu orkestrasi yang sangat kolosal,” kata Menparekraf Sandiaga.
“Yang perlu dilihat adalah output dan outcome. Bukan dari segi jumlah kegiatan, tapi berapa jumlah wirausaha yang lahir dan skala usahanya seperti apa. Apakah dia sudah bisa mengakses pasar, mendapatkan pembiayaan, dan menciptakan peluang ekspor. Ini yang menurut saya akan terus kita kawal betul dan saya optimistis bisa tercapai,” ujar Sandiaga.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki lebih lanjut menjelaskan, pengembangan kewirausahaan nasional ini dilakukan dengan menyasar tiga kelompok. Pertama adalah kelompok wirausaha mikro-kecil, kecil-menengah, dan informal-formal.
“Ini bagian dari upaya program Presiden Jokowi untuk menyiapkan Indonesia sebagai negara maju. Selain infrastruktur fisik dan sumber daya manusia, jumlah kewirausahaan minimum 4 persen,” ujar Teten Masduki.
“Program ini selain menambah jumlah wirausaha tapi juga memperkokoh struktur ekonomi kita. Karena saat ini struktur ekonomi kita terlalu lebar di mikro lalu kosong di (level) kecil-menengah. Ini yang kita akan perkuat supaya ketahanan ekonomi kita untuk menjadi negara maju itu semakin kuat,” lanjut Teten.
Hal senada dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir. Pengembangan kewirausahaan nasional ini diharapkan dapat meningkatkan standardisasi dari wirausaha yang akan dibangun.
“Kementerian BUMN tetap fokus kepada (langkah-langkah) seperti yang sudah terus kami lakukan di bidang pembiayaan dan pendampingan. Dengan program beliau-beliau menteri yang hadir, saya rasa dampaknya akan lebih terasa daripada kita kerja sendiri-sendiri,” kata Erick Thohir.