
“Tahun 2022 nya belum berakhir, tahun 2023 belum muncul tapi target batas atas atau target optimis 3,6 juta telah terlampaui di bulan Oktober. Karena itu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tetap akan jadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional” kata Sandiaga Uno dalam Jumpa Pers akhir Tahun 2022, di Jakarta, Senin (26/12/2022).
“Kita optimis di tahun 2023 jumlah wisman ke Indonesia bisa mengalami kenaikan 2 kali lipat,” sambungnya.
Untuk menggaet wisman datang lebih banyak ke Indonesia, menurut Sandiaga harus memperbanyak event-event besar berskala international khususnya di Bali dan 5 destinasi super prioritas.
“Berkaca pada kesuksesan event musik DWP (Djakarta Warehouse Project) awal Desember lalu yang kebetulan saya datang, saya mendapat informasi dari panitia tercatat sebanyak 12 ribu wisman yang berasal dari negara-negara ASEAN, Hongkong, Jepang hingga Kanada datang,” terang Sandiaga.
“Ke depan tahun 2023 ciptakan event musik, olah raga, budaya yang berskala international sebanyak-banyaknya,” imbuh Sandiaga.
Sementara Sandiaga Uno mengungkapkan hingga triwulan ketiga tahun 2022,devisa pariwisata sudah mencapai 4,26 miliar dolar AS atau 10 kali lipat dari capaian tahun lalu. Dibandingkan 1,7 miliar dolar AS target batas atas ini sudah melewati lebih dari 3 kali lipat target yang dicanangkan di awal tahun.
“Tahun 2022 menjadi titik kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, yang pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Bahkan ini juga menjadi tumpuan sebagai pemimpin dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkapnya sumringah.
Di sisi lain menurut Sandiaga untuk wisatawan Nusantara (wisnus) di tahun 2022 estimasinya sekitar 703 juta. Adanya libur Nataru (Natal dan Tahun Baru 2023), diharapkan dapat mencapai angka 800 juta atau naik lebih dari 15 % dari setahun sebelumnya.
“Dengan semua capaian yang diraih kontribusi PDB pariwisata diestimasi akan meningkat 50% dibandingkan tahun lalu, dan kontribusi PDB pariwisata mencapai 3,6% di tahun 2022,” ujar Sandiaga.
Di sektor ekonomi kreatif, Sandiaga menjelaskan ekspornya telah mencapai 24,79 miliar dolar AS atau meningkat 3,8%, dan dengan nilai tambah sebesar Rp 1,236 triliun.
“Ini menempatkan Indonesia tentunya di jajaran negeri yang memiliki kontribusi ekonomi kreatif salah satu yang terbesar di dunia,” pungkasnya.