Pacu Jalur lolos sebagai salah satu event yang terpilih untuk ditampilkan di Festival Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023. Tercatatnya dalam KEN ini diharapkan menjadikan Pacu Jalur akan lebih mendunia. Pacu Jalur merupakan budaya unik dari Provinsi Riau, tepatnya dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau.
Acara launching berlangsung pada Sabtu (28/1) di Balai Keong Emas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Acara yang dihadiri Menteri Pariwisata Sandiaga Uno itu berlangsung meriah. Menteri Sandiaga yang ditemui Kominfo Kuansing usai acara mengaku terkesan dengan Budaya Pacu Jalur Kuantan Singingi, dengan penampilan tarian khas.
“Saya sudah hadir langsung melihat Pacu Jalur tahun lalu, dan sangat terkesan, karena itu pada Karisma Event Nusantara Festival kali ini, Pacu Jalur kita undang melalui Deputi terkait secara khusus,” ujar Sandiaga.
Total ada 17 orang yang meliputi 12 penari dan juga 5 pemusik yang mengiringi tarian ini. Pada KEN kali ini Kabupaten Kuantan Singingi merepresentasikan Pacu Jalur ke khalayak umum secara ringkas, karena pada dasarnya Pacu Jalur merupakan perlombaan jalur ataupun sampan panjang yang panjangnya bisa sampai 40 meter.
Plt Bupati Kuansing H Suhardiman Amby didampingi Sekda H Dedy Sambudi, dan Kadis Pariwisata, Azhar serta sejumlah Kepala OPD optimistis Pacu Jalur bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di Kuansing.
“Mudah mudahan dengan support dari Kementrian Pariwisata, Pacu Jalur bisa lebih baik lagi,” tutupnya.
Pada dasarnya Pacu Jalur sendiri merupakan perlombaan jalur ataupun sampan panjang yang panjangnya bisa sampai 40 meter. Jalur yang biasanya dibuat sepanjang kurang lebih 40 meter dan dibangun dengan biaya bisa mencapai Rp 100 juta per-jalur. Proses pembuatan ini dilakukan dengan swadaya oleh para masyarakat sehingga menunjukkan sifat gotong royong yang kerap terjadi di masyarakat Kuansing. Nantinya setiap perahu ini akan dikayuh oleh 50-60 orang tergantung dari panjang setiap perahu.
Sedangkan selama memperagakan Pacu Jalur dengan tarian, mereka akan memperagakan adegan yang kerap terjadi di masyarakat terkait proses pembuatan jalur, hingga proses perlombaan yang terjadi.
Pertama-tama adegannya menunjukkan para penari seakan berdiskusi dan memberitahukan kepada masyarakat bahwa akan dilakukan pembuatan jalur.
Kemudian mereka akan memperagakan prosesi mencari kayu yang bagus untuk dibuatkan menjadi sampan ataupun jalur, setelah itu ditampilkan lagi bagaimana kayu dari hutan itu ditarik ke kampung hingga akhirnya mereka menampilkan tarian di atas jalur yang telah mereka buat.