Menparekraf Sandiaga Uno saat The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (10/1/2024), mengungkapkan Indonesia termasuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi magnet yang tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ia menegaskan fakta tersebut ia dapat berdasarkan hasil kunjungan kerjanya ke sejumlah negara di Timur Tengah pada 5-6 Januari 2024.
“Minat berinvestasi di sana sangat tinggi. Saya melihat Indonesia masih menjadi magnet para investor karena kita punya ekonometrik yang baik, maupun juga dari sisi kemudahan-kemudahan yang dihadirkan oleh pemerintah,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kunjungan kerja tersebut salah satu tujuannya adalah memperkenalkan peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia terutama di Badan Otorita Pariwisata, KEK Pariwisata, termasuk IKN (Ibu Kota Nusantara), serta proyek lainnya.
Saat kunjungan kerja ke Timur Tengah, Menparekraf bertemu CEO Al Zarooni Emirates Investments LLC yang juga Chairman Citizens School Dubai, Dr. Adil Alzaaroni membahas upaya investasi pada sektor pendidikan; Chairman Ayana Holding, Abdulla Lahej terkait tren industri properti terkini; kemudian Director General Dubai Travellers Festival, Awad Bin Mohammad Bin Sheikh Mugrin terkait peluang kerja sama di sektor parekraf, teknologi komunikasi dan renewable energy.
Menparekraf juga melakukan pertemuan dengan Director Team of Sobha Realty, salah satu industri real estate terbesar di India dan UEA yang dimiliki oleh Billionaire Mr. P.N. Menon.
“Hasil kunjungan kerja tersebut dimana kita bertemu dengan para investor, dan salah satu investornya tertarik kepada IKN. Mereka menanamkan minat untuk berinvestasi di beberapa proyek real estate di Indonesia terutama di IKN,” jelasnya.
Menparekraf Sandiaga mengatakan rangkaian kunjungan kerja ini diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi di sektor parekraf tahun 2024. Dimana hingga semester I tahun 2023, nilai investasi di Indonesia tercatat mencapai Rp 23,70 Triliun atau 1.601,28 juta dolar AS.
Dari jumlah tersebut terdapat Penanaman Modal Asing sebesar 588,15 Juta dolar AS atau Rp 8,7 Triliun, dan Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar 1.013,13 Juta dolar AS atau Rp 14,99 Triliun.
“Iklim investasi ini yang harus kita dukung secara berkelanjutan agar investasi ini kondusif berkelanjutan, berkelas dunia dan berdaya saing serta mendorong pembangunan daerah hingga kesejahteraan. Kami juga menawarkan program Golden Visa dan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus yang dibentuk untuk menampung minat investasi di sektor parekraf,” pungkasnya.