Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
Untuk pertama kalinya,Indonesia menjadi tuan rumah konferensi internasional International Virus Research Alliance (IVRA).
IVRA yang digelar di Jakarta pada Minggu (1/12) ini merupakan IVRA Ke-7. Enam kali IVRA sebelumnya berturut-turut diselenggarakan di Korea Selatan dan Malaysia.
IVRA merupakan international medical conference yang diinisiasi oleh medical practitioners.
Sebagai sebuah konferensi internasional, IVRA pertama kali diselenggarakan pada masa pandemi covid-19 di Korea, guna mempertemukan para ahli dunia untuk membahas diskusi penggunaan Hyperhtermia Device dalam meningkatkan immune system yang diakibatkan oleh virus covid-19 yang ternyata membawa hasil yang sangat baik selain sebagai adjunct and palliative care bagi Oncology.
IVRA Ke-7 di Jakarta kali ini memfokuskan kepada 2 segment medical doctors yaitu specialist oncologdan dokter umum/integrative functional medicine doctors.
Penyelenggaraan konferensi ini dikerjasamakan oleh ADIPOLABS Korea, IVRA KOREA, ADIPOLABS Malaysia-ASEAN, IVRA MALAYSIA, IVRA INDONESIA, POI (Persatuan Ongkologi Indonesia), PDUI (Persatuan Doktor Umum Indonesia), FIIM (Functional Integrative Inovative Medicine) Indonesia , AWMI (Asosiasi Wisata Medis Indonesia), Kemenkes RI, KemenPar RI, Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan Bali, serta IHTPB (Indonesia Healthcare Tourism Promotion Board).
Konferensi satu hari (full day conference) ini dihadiri oleh 50 pakar Oncology dan Integrative FunctionalMedicine Experts, 30 Experts dan 200 lebih peserta Onkologi dokter umum dan ahli integrarive functional medicine dari Indonesia beserta pelaku industri terkait lainnya.
Penyelenggaraan IVRA ke-7 di Indonesia ini diharapka akan memberikan dampak bagi kemajuan medical wellness tourism di Indonesia serta terjalinnya transfer of knowledge yang effective antara pakar oncologi dan integrative functional expert dari dunia Internasional dan Indonesia sebagai proses meningkatkan kualitas layanan industri Kesehatan di Indonesia.
Pertemuan antara pakar nara sumber internasional & Indonesia ini juga akan menghasilkan kerjasama yang efektif baik dari sisi  peningkatan kualitas layanan, moda layanan holistic & integrative care yang ditawarkan, dan membawa berbagai solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi dalam penanganan kanker baik global maupun di Indonesia khususnya.
Diharapkan, setelah mengikuti kegiatan International Medical Conference IVRA Ke-7 ini para peserta akan memiliki wawasan & data ilmiah yang solid terkait metoda pengobatan dengan terapi menggunakan technology hyperthermia yang telah berkembang pesat di dunia tapi belum ada di Indonesia, dan memiliki network yang lebih luas dengan pakar-pakar Oncology dan Integrative Functional Medicine Experts lainnya baik dari Indonesia dan Luar Negeri, serta memahami mengapa metoda integrative cancer care management memiliki peran penting bukan saja untuk penyembuhan & palliative tetapi juga untuk preventive.
Solusi penggunaan hyperthtermia dibicarakan  secara mendalam oleh para ahli Internasional dan dari Indonesia dalam rangka sharing knowledge manfaat hyperthermia dalam penanganan integrative cancer dan bagaimana strategi pengembangan hypertheremia center dalam mendukung layanan integrative cancer care ini.
Selain itu juga dibahas bagaimana penggunaan hyperthermia bisa meningkatkan kualitas layanan bagi dunia Kesehatan di Indonesia baik untuk segment BPJS maupun segment non-BPJS yaitu segment Medical-Wellness Tourism. Sehingga, dapat memberikan pilihan kepada masyarakat di Indoinesia untuk dapat melakukan layanan yang sama dengan Korea & negara lainnya, khusunya terkait terapi kanker baik conventional maupun integrative cancer care therapy sebagai bagian dari upaya promotive, preventive curative rehabilitative dan palliative.
IVRA ke-7 di Indonesia ini juga diharapkan akan menemukan solusi dan strategi pengembangan centre integrative cancer care yang di perlukan di Indonesia mengingat jumlah kasus yang bertambah significant dan kurangnya centra layanan Kanker di Indonesia khususnya di berbagai propinsi di Indonesia seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum POI Perhimpunan Onkologi Indonesia, sehingga banyak terjadi delay treatment.
Terdapat sekitar 18.1 juta diagnose baru kasus kanker di dunia yang terbagi atas 9.3 juta laki-laki dan 8.8 juta wanita pada tahun 2020.
Di antara yang tertinggi paling umum terjadi adalah kanker payudara, kanker paru-paru, dan Colorectal Cancer. Hal ini artinya terjadi peningkatan deteksi  baru yaitu sebesar 12,5% di payudara, 12,2% di paru-paru dan 10.75 kasus terdeteksi di kanker jenis Colorectal Cancer.
Berdasarkan data di atas, bahwa terdapat peningkatan beban global sehingga upaya prevention dan treatment untuk kanker menjadi salah satu tantangan penting bagi dunia kesehatan di era abad 21 ini. Â
Di banyak uji coba klinis dan international Journals memperlihatkan bahwa hypherthermia pada saat digunakan sebagai terapi tambahan dalam proses penyembuhan kanker yaitu pada radiotherapy dan chemotherapy membuktikan dapat memperkecil ukuran tumor dan juga dapat membunuh sel-sel kanker.