Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Seni memang tak ternilai dengan materi tapi bagaimana roda industri seni bisa berputar apabila mengesampingkan sisi ekonominya.
Itu sebab Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) hadir agar karya-karya kreatif memiliki nilai ekonomi demi keberlangsungannya.
“Kita ingin belajar dari kesuksesan ARTJOG, memahami konsepnya, dan mengadaptasikannya di kota-kota lain, serta mencari peluang kerja sama untuk meningkatkan ekonomi kreatif melalui seni sehingga dapat meningkatkan destinasi Yogyakarta dan ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Wamenekraf Irene di Jakarta.
Irene pun turut berbagi saran untuk meningkatkan ekonomi kreatif melalui pameran dan penjualan karya seni melalui standar lisensi. Nantinya para seniman bisa mendapatkan royalti serta meningkatkan pendapatan.
“Saya memiliki ide untuk meningkatkan nilai ekonomi yaitu tidak hanya menjual yang asli saja tetapi juga menjual duplikat karya seni dengan lisensi resmi sehingga seniman dapat memperoleh royalti misalnya 10 persen dari harga jual dan membuat karya seni lebih terjangkau bagi masyarakat,” ucap Wamenekraf.
Menanggapi hal tersebut, Heri Pemad selaku Pendiri ARTJOG mengatakan peran aktif pemerintah memang sangat dibutuhkan untuk mendukung ekosistem seni di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku seni juga diharapkan bisa menambah nilai ekonomi.
“Peran aktif pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendukung ekosistem seni di Indonesia sehingga dapat meningkatkan infrastruktur, memperluas pasar, dan memperkuat regulasi industri kreatif,” ucap Heri Pemad.
Perhelatan ARTJOG 2025 sendiri akan diadakan pada bulan Juni–Agustus 2025 di Jogja Nasional Museum, DIY Yogyakarta.
ARTJOG tahun ini mengangkat tema “Motif: Amalan”. Tema ini menggambarkan seni sebagai bentuk perbuatan baik dan kontribusi positif bagi masyarakat.