Suasana menghangat menjelang Pemilu 2024 kian terasa. Kondisi ini bisa jadi mempengaruhi sektor pariwisata Indonesia.
Namun, Menparekraf Sandiaga Uno menegaskan pihaknya optimistis rangkaian agenda politik di tahun depan yakni Pemilu 2024 tidak akan berdampak pada sektor pariwisata tapi justru memperkuat pergerakan wisatawan.
“Saya secara keseluruhan optimistis pemilu justru mendorong (pergerakan) pariwisata nusantara,” kata Sandiaga Uno.
Menparekraf mengatakan, akan banyak kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan aktivasi-aktivasi dari semua yang mengarah pada tanggal 14 Februari 2024 yang merupakan hari pemungutan suara pada Pemilihan Umum Serentak 2024.
“Di 2024 juga akan ada pilkada, jadi secara keseluruhan dampaknya positif,” ujar Sandiaga.
Berangkat dari hal tersebut, program-program yang telah ditetapkan Kemenparekraf akan tetap dilaksanakan bahkan diperkuat, termasuk agenda pemasaran. Berdasarkan data, minat wisatawan untuk berwisata ke Indonesia semakin tinggi.
Menparekraf Sandiaga merujuk data dari hasil keikutsertaan Indonesia di ajang World Travel Market (WTM) London pada 6 hingga 9 November 2023. Awalnya nilai potensial pax (paket wisata per wisatawan) yang terjual diproyeksikan sebanyak 91 ribu, namun di hari ketiga, potential pax telah mencapai 125 ribu.
Minat yang tinggi ini tidak lepas dari indeks pembangunan pariwisata Indonesia yang naik 12 peringkat melampaui Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
“Ini permintaan yang sangat tinggi dan akan kita terus dorong masuk ke dalam konsep pariwisata yang berkualitas serta berkelanjutan, sehingga bisa membuka peluang usaha lebih luas,” tandasnya.
Sandiaga mendorong berbagai pihak, termasuk “Rumah Siap Kerja” agar dapat berkolaborasi bersama pemerintah dalam mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya melalui peningkatan kapasitas pelaku usaha (UMKM).
“Saya ucapkan selamat kepada Rumah Siap Kerja yang telah meluncurkan akselerasi untuk bertransformasi menjadi Rumah Siap Usaha membantu UMKM memulai bisnis. Sehingga transformasi dari konversi bonus demografi kita yang kita harapkan 15 tahun ke depan bisa membawa percepatan pertumbuhan ekonomi kita menuju Indonesia maju di tahun 2045 sesuai dengan konsep Indonesia Emas,” pungkasnya.