Teater Koma didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation menghadirkan pementasan bertajuk “Matahari Papua” pada 7 Juni sampai Minggu, 9 Juni 2024 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Pementasan“Matahari. Papua”berdasarkan naskah terakhir yang ditulis oleh mendiang N. Riantiarno. Ini sekaligus merupakan produksi ke-230 Teater Koma yang disutradarai Rangga Riantiarno yang tak lain adalah putra almarhum N. Riantiarno.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan selama 47 tahun, Teater Koma telah konsisten menghibur dan memperkaya wawasan para penikmat seni dengan beragam kisah yang sarat pesan moral dan nilai-nilai positif.
“‘Matahari Papua’ ini memiliki makna yang sangat mendalam, karena merupakan karya terakhir dari Bapak N. Riantiarno, sang pendiri Teater Koma. Selama hidupnya, beliau telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia teater Indonesia dengan cerita-cerita yang menyentuh hati dan penuh makna,” kata Renitasari Adrian di Jakarta.
“Karya terakhir ini adalah bentuk dedikasi dan cinta beliau yang tulus terhadap seni pertunjukan. Semoga warisan beliau terus menginspirasi dan menyemangati generasi penerus dalam merayakan dan menghargai kekayaan seni budaya kita,” sambungnya.
Ratna Riantiarno, Produser “Matahari Papua” mengungkapkan kembalinya Teater Koma di Graha Bhakti Budaya menjadi sebuah kesan tersendiri karena tempat ini memiliki sejarah dan menjadi saksi bagi beragam pertunjukan dari Teater Koma.
“Kini kami kembali meski tanpa kehadiran Mas Nano. Tapi sosok sang guru, bapak, saudara, sahabat itu akan selalu menyertai di hati kami. Wejangan dan ajarannya senantiasa hadir di tiap gerak kami. Karena kami tidak akan pernah berhenti bergerak, tidak pernah titik, selalu Koma,” ujar Ratna Riantiarno.
Pementasan “Matahari Papua” sendiri mengisahkan seorang pemuda bernama Biwar tumbuh dewasa, di bawah asuhan sang Mama, Yakomina, dan didikan Dukun Koreri. Saat mencari ikan, Biwar menolong Nadiva dari serangan Tiga Biawak, anak buah Naga, yang meneror Tanah Papua.
Biwar bercerita kepada Mamanya, sang Mama justru mengisahkan memori pahit. Papa dan tiga paman Biwar ternyata mati dibunuh Naga. Mama, yang sedang mengandung, lolos lalu melahirkan Biwar. Biwar bertekad balas dendam, membunuh Sang Naga.
“Matahari Papua” ini menampilkan Tuti Hartati, Lutfi Ardiansyah, Joind Bayuwinanda, Netta Kusumah Dewi, Daisy Lantang, Bayu Dharmawan Saleh, Sir Ilham Jambak, Sri Qadariatin dan banyak lagi.
Pertunjukan pada 7 Juni 2024 diadakan pada pukul 19.30 WIB, sementara pementasan 8 Juni 2024 diadakan pada pukul 13.00 WIB dan 19.30 WIB. Setelah itu, pertunjukan pada 9 Juni 2024 diselenggarakan sekali pada 13.00 WIB.
Tiket pertunjukan itu dijual mulai dari Rp175 ribu, Rp275 ribu, Rp400 ribu, Rp525 ribu, Rp725 ribu, dan Rp975 ribu.
Informasi pembelian tiket dapat diakses melalui situs teaterkoma.org.