Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Musim gugur menjadi favorit wisatawan Indonesia ke Korea. Beberapa alasan utama wisatawan Indonesia suka dengan musim gugur Korea adalah karena cuaca yang tidak terlalu dingin sehingga masih bisa menikmati suasana luar ruangan di Korea, nuansa coklat kuning emas yang berasal dari tumbuhan – tumbuhan di sekitar yang tidak bisa dinikmati di negara dua musim, seperti Indonesia, dan banyaknya tawaran aktivitas dan hiburan di Korea yang spesial hanya tersedia di musim gugur.
Selain itu, musim gugur tidak hanya spesial bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Korea, tetapi pada musim gugur juga banyak hal spesial untuk orang Korea, seperti banyaknya hari libur nasional Korea, seperti Chuseok, Hari Pendirian Negara Korea, Hari Hangeul dan sebagainya, sehingga makin banyak hal – hal spesial yang bisa dinikmati di Korea.
Apa saja yang bisa dinikmati oleh wisatawan Indonesia di Korea saat musim gugur? Tentunya banyak. Mulai dari tempat wisata, festival musim gugur yang bisa dikunjungi dan makanan spesial pada hari raya Korea yang bisa dicicipi.
Berikut beberapa pilihannya:
Lima Hutan Top di Korea yang bisa dikunjungi untuk menikmati musim gugur secara maksimal
*Seoul Forest, Seoul
Seoul Forest terletak di Seongsu-dong, salah satu kawasan paling populer di Seoul. Sebelumnya digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk arena pacuan kuda, lapangan golf, dan kemudian instalasi pengolahan air. Hutan ini semakin indah menjelang musim gugur, ketika pohon metasequoia dan ginkgo berganti warna menjadi keemasan. Jalan setapaknya tidak beraspal, sehingga nyaman untuk berjalan. Setelah menikmati piknik di Seoul Forest, kunjungi juga kafe, restoran, atau toko di sepanjang jalan Seongsu-dong.
* Haneul Park, Seoul
Haneul Park terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 98 meter di atas permukaan laut dan menawarkan pemandangan taman dan lanskap kota yang luar biasa. Sebagian besar puncaknya ditutupi oleh kumpulan rumput perak yang megah. Daun-daunnya berwarna perak di bawah matahari siang, tetapi berubah menjadi emas beberapa jam sebelum senja tiba. Haneul Park menjadi tempat penyelenggaraan Festival Rumput Perak Seoul setiap tahun pada oktober, dengan pertunjukan cahaya, pertunjukan budaya, zona foto, dan masih banyak lagi untuk menikmati pengalaman yang lebih indah di antara rumput perak.
* Hwadam Botanic Garden, Gwangju, Gyeonggi-do
Hwadam Botanic Garden adalah arboretum ekologi yang berjarak sekitar 1,5 jam dari Seoul dengan transportasi umum. Wisatawan dapat berjalan-jalan di antara sekitar 4.300 spesies tanaman dalam suasana yang seperti hutan. Wisatawan juga dapat menaiki monorel, yang mengelilingi taman dan menikmati pemandangan musim gugur yang menakjubkan. Wisatawan yang berjalan-jalan di sepanjang dek pejalan kaki bahkan dapat bertemu dengan hewan liar kecil, seperti landak atau tupai.
* Wondae-ri Birch Forest, Inje, Gangwon
Wondae-ri Birch Forest adalah salah satu destinasi terbaik untuk menikmati dedaunan musim gugur di Inje. Hutan ini terkenal dengan pemandangannya yang indah dan terdiri dari sekitar 70.000 pohon birch yang ditanam rapi dan dedaunan musim gugur yang berwarna-warni. Untuk menikmati Wondae-ri Birch Forest secara maksimal silakan pergi saat matahari terbit dan kabut sedikit menghilang.
* Gwanbangjerim Forest, Damyang, Jeollanam-do
Gwanbangjerim adalah tanggul sepanjang 6-kilometer yang dibangun di sepanjang Sungai Gwanbangcheon dan hutan Gwanbangjerim sepanjang 2-kilometer. Pada musim gugur, hutan ini diwarnai dengan warna musim gugur yang cerah. Berbagai patung di luar ruangan diterangi cahaya terang saat matahari terbenam, menciptakan suasana romantis untuk pasangan – pasangan muda yang berkunjung. Hutan Gwanbangjerim terkenal dengan perpaduan indah dedaunan musim gugur dan kabut pagi yang menyelimutinya. Jika Anda ingin mengambil foto kenang-kenangan yang fantastis, kunjungi hutan ini di pagi hari.
Festival Musim Gugur di Korea
* Jinju Namgang Yudeng Festival
inju Namgang Yudeng Festival adalah acara untuk melanjutkan tradisi menyampaikan permohonan dengan mengapungkan lentera warna-warni di Sungai Namgang. Tradisi yang telah berlangsung lebih dari 400 tahun ini berawal dari Pengepungan Jinju pada tahun 1592. Festival ini dimulai saat matahari terbenam ketika lentera- lentera dengan berbagai bentuk dan ukuran dinyalakan di Sungai Namgang. Lentera – lentera tersebut, kembang api dan pertunjukan cahaya menghiasi malam dengan cahaya warna-warni, bersamaan dengan berbagai pertunjukan budaya. Festival ini juga mengoperasikan truk makanan tempat wisatawan dapat menikmati hidangan lezat dari seluruh dunia.
Makanan Spesial Pada Hari Raya Korea di Musim Gugur
* Ikan Selangat (Gizzard Shad Fish)
Pada musim gugur, ikan selangat sangat disukai karena kandungan lemaknya meningkat, memberikan tekstur daging yang empuk dan rasa yang kaya dan gurih. Olahan yang paling populer adalah jeoneogui (ikan selangat bakar), yang diberi sedikit garam dan dipanggang untuk mengeluarkan aroma alaminya. Selain secara matang, ikan ini juga bisa dinikmati mentah dalam irisan tipis berkat tulangnya yang lembut. Orang Korea sering menikmati jeoneohoe (ikan selangat iris mentah) yang dibungkus selada dengan bumbu seperti wasabi, sambal, bawang putih, dan paprika segar.
* Panekuk Gurih Korea (Jeon)
Jeon adalah panekuk gurih yang dibuat dengan melapisi bahan pilihan dengan adonan tepung tipis, lalu menggorengnya di wajan dengan sedikit minyak. Makanan ini terkenal pada musim liburan Korea. Jenis – jenis panekuk atau Jeon yang tersedia adalah kimchijeon (panekuk kimchi), haemul pajeon (panekuk seafood dan daun bawang), gogi wanjajeon (bola daging berlapis tepung yang digoreng), dongtaejeon (fillet ikan berlapis tepung yang digoreng), dan nokdujeon (panekuk kacang hijau).
* Yakgwa
Yakgwa adalah makanan penutup tradisional Korea yang dibuat dengan adonan tepung terigu yang dicampur dengan minyak wijen dan sirup biji-bijian ke dalam cetakan dekoratif, lalu menggorengnya hingga berwarna cokelat keemasan. Wisatawan dapat menemukan yakgwa di pasar-pasar tradisional utama di Seoul dan di seluruh negeri. Baru-baru ini, kafe-kafe neo-retro telah mengkreasikan ulang camilan klasik ini, menawarkan versi modern yang disesuaikan dengan selera terbaru.
* Songpyeon
Songpyeon adalah kue beras khas Korea yang identik dengan Chuseok. Terbuat dari beras segar, kemudian adonannya diisi dengan kacang-kacangan, biji wijen, kastanye, atau kacang merah, lalu dibentuk menjadi bulan sabit yang indah. Ciri khas Songpyeon adalah aroma pinus yang lembut, saat kue beras dikukus. Secara tradisional, songpyeon dibuat oleh keluarga yang berkumpul untuk membuat kue beras, yang berbagi kehangatan dan kebersamaan.
Penasaran dengan tempat wisata, festival dan makanan Korea di atas yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain, selain Korea? Segera rencanakan kunjungan ke Korea pada musim favorit semua orang.