
Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID -Prison Of Blues sukses menyelesaikan total 50 Gigs Tour selama 3 bulan di Indonesia dan Eropa.
“Untuk tur Eropa ini kali ke-5 kami memenuhi undangan salah satu festival Psychobilly terbesar dunia, yang diadakan di Oberhausen-Jerman, dan kami kali ini mengajak kolaborator untuk vokal, Dellu Uyee,” kata Bayu Randu gitaris sekaligus produser dari Prison Of Blues.
Band Psychobilly Punk ini telah menyambangi 6 Negara Eropa sekaligus, yaitu German, Ceko, Belgia, Hungaria, Austria, dan Belanda, serta beberapa kota di indonesia dengan total 50 gigs. Sebuah pencapaian yang layak mendapatkan apresiasi.
Prison Of Blues adalah band beraliran Psychobilly yang lahir di kota tembakau Temanggung pada 2007. Prison Of Blues lebih fresh dengan masuknya Endy Barock pada drum, Topan Murdox pada gitar 2, Dhana pada Contra Bass, dua personil lama yaitu Bowo pada Vocal & gitar, sedangkan Bayu Randu pada gitar 1 sekaligus merangkap sebagai produser.
Band ini hingga saat ini sudah mempunyai 11 album kompilasi yang release di Eropa dan Amerika, dan 4 album solo Prison Of Blues.
“Saya kan baru pertama ikut di tour eropa bareng POB, jujur kaget banget, band ini disini besar dan sangat banyak penggemarnya, sampai ada yang bela belain dari California, Spanyol, Italia datang buat nonton POB,” cerita Dellu Uyee.
“Tour 50 titik Indonesia-Eropa ini juga sebagai promo album ke 4 kami, dan seperti biasa kami membawa misi promosi untuk Indonesia, selain bawa atribusi kain Indonesia kami juga secara khusus mempromosikan hantu-hantu Indonesia, seperti Pocong, Kuntilanak, Santet, dan lainnya,” ujar Bowo sang vokalis dan founder band ini.
POB telah melakukan tour Eropa mulai tanggal 3-31 Oktober, titik terakhir sukses memukau fans Prison Of Blues di Festival “Psychobilly Earthquake 2025”.
Sebelumnya Prison Of Blues sudah menjadi langganan memenuhi undangan festival Psychobilly terbesar salah satunya “Psychobilly Meeting” pada tahun 2016, 2017, 2018, 2024.
Endy Barock, sang drummer menambahkan ada hal yang unik dan selalu membuat POB selalu ingin kembali ke festival ini di Eropa, yaitu fanbase yang di Eropa.
“Mereka unik, karena kami sendiri di Indonesia masih kurang diminati, mungkin karena genrenya ga ada yang memainkan di Indonesia sekarang,” kata Endy.
“Lucunya banyak yang mengira kami di
Indonesia adalah band besar, setelah kami ceritakan tentang tidak adanya scene Psychobilly di Indonesia
baru mereka kaget, haha” imbuhnya.
Prison Of Blues juga memberikan gambaran tentang bagaimana sistem royalti di Eropa berjalan.
“Tiap titik disini, sebelum main kami harus isi form dari Gema, CMO atau LMK nya Eropa, isi detail lagu yang akan dibawakan lengkap dengan pencipta lagunya, sangat tertib, bahkan kami bawakan lagu artis besar seperti Motorhead atau Queen pun tidak perlu repot dan takut ijin,” ungkap Dhana dan Topan.
Tur ini mendapatkan dukungan dan support penuh oleh kementerian kebudayaan dan juga beberapa sponsor swasta.




















