
Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID- Sebanyak 20 kelompok teater maupun seniman individu dari seluruh penjuru Indonesia akan tampil di atas panggung Festival Teater Indonesia (FTI) di empat kota, yaitu Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta.
Ajang kolaborasi Titimangsa dengan PENASTRI (Perkumpulan Nasional Teater Indonesia) ini didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI.
“Tahun ini adalah perhelatan pertama Festival Teater Indonesia. Saya sangat bersemangat dan berharap semua berjalan dengan lancar, sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan dirancang dari jauh hari oleh teman-teman Titimangsa dan Penastri,” ujar Happy Salma, Penggagas Festival Teater Indonesia di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Happy berharap kegiatan ini bukan hanya membuka ruang silaturahmi budaya dan kesusastraan, tetapi juga menjadi ruang untuk membuka diri, beradaptasi dengan satu sama lain dari seluruh Indonesia. Sebab setiap wilayah punya kebiasaan yang berbeda-beda.
“Meski kita punya latar belakang yang berbeda, usia yang berbeda, bahkan interes yang berbeda, panggung bisa menyatukan. Di Festival Teater Indonesia, kita akan mempererat tali persaudaraan, utamanya dalam ekosistem seni teater tanah air,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra mengemukakan FTI sejak awal dirancang selaras dengan agenda besar Kementerian Kebudayaan, terutama penguatan ekosistem sastra dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya.
“Pertama, selaras dengan program-program penguatan ekosistem sastra, FTI menjadi ruang penting untuk mendorong alih wahana karya sastra Indonesia ke panggung teater. Praktik silang-media seperti ini terbukti efektif menghidupkan ekosistem sastra,” ucapnya.
“Kedua, FTI juga sejalan dengan tujuan MTN Seni Budaya, yaitu membuka ruang bagi lahirnya talenta-talenta baru untuk berkiprah di panggung nasional dan internasional. FTI memperkuat jalur perkembangan karier mereka di bidang sastra dan seni pertunjukan,” lanjutnya.
FTI di edisi tahun perdananya, mengangkat tema Sirkulasi Ilusi yang menyoroti pertemuan antara realitas dan representasi di tengah kehidupan kontemporer.
Melalui tema tersebut, FTI berupaya memperluas sirkulasi gagasan, mempertemukan seniman lintas wilayah, serta memperkaya khazanah hubungan antara teks sastra dan panggung pertunjukan. FTI akan menjadi ajang perayaan untuk seni teater dan pertemuan bagi para praktisi, pendukung, juga penonton teater.
Berikut daftar penampil di setiap kota titik temu Festival Teater Indonesia:
•Medan: Bali Eksperimental Teater (Jembrana, Bali), Luna Vidya/Storytelling Academy (Makassar, Sulawesi Selatan), Porman Wilson Manalu (Medan, Sumatera Utara), Stage Corner Community (Tangerang, Banten), dan Teater Kurusetra (Bandar Lampung, Lampung).
•Palu: Insomnia Theater Movement (Lombok Barat, NTB), Komunitas Sakatoya (DI Yogyakarta), Lentera Silolangi (Palu, Sulawesi Tengah), Studiklub Teater Bandung (Bandung, Jawa Barat), dan Tilik Sarira Creative Process (Sukoharjo, Jawa Tengah).
•Mataram: Dexara Hachika (Pontianak, Kalimantan Barat), Nara Teater (Flores Timur, NTT), Sanggar Budaya Kalimantan Selatan (Banjarmasin, Kalimantan Selatan), Teater Lho Indonesia (Mataram, NTB), dan Yeni Wahyuni (Padang Panjang, Sumatra Barat).
•Jakarta: Andi Bahar Merdhu (Gowa, Sulawesi Selatan), Bengkel Seni Embun (Ambon, Maluku), Rumah Kreatif Suku Seni Riau (Pekanbaru, Riau), Serikat Teater Sapu Lidi/Ramdiana (Syiah Kuala, Banda Aceh), dan Teater Kubur (Jakarta Timur, DKI Jakarta).
Pentas teater alih wahana karya sastra Indonesia di panggung FTI akan dilaksanakan di Auditorium RRI, Medan (1-3 Desember 2025), Gedung Kesenian Palu, Palu (6-8 Desember 2025), Taman Budaya NTB, Mataram (10-12 Desember 2025), dan Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta (14-16 Desember 2025).
Ke-20 kelompok teater terpilih itu mendapatkan pendanaan produksi serta pendampingan dari kurator festival. Pendampingan selama persiapan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses teater dijalani, bagaimana strategi menyiasati keterbatasan waktu, anggaran, dan sumber daya manusia yang ada.
Selain pertunjukan di atas panggung, pengunjung festival juga dapat mengikuti berbagai kegiatan, antara lain, bincang karya, diskusi, jelajah panggung, lokakarya, dan Teras FTI yang mewadahi berbagai komunitas setempat.
FTI hadir sebagai titik pertemuan lintas kota serta ruang berekspresi bagi ekosistem teater tanah air.
Adanya FTI, Happy Salma berharap dapat memperkuat jejaring antar-komunitas teater, membuka kemungkinan kolaborasi baru, dan memunculkan percakapan lebih luas mengenai arah perkembangan teater Indonesia.
“Di antara hal-hal yang tidak pasti di depan sana, ada sesuatu hal yang masih bisa kita pegang, yaitu harapan kepada daya hidup, daya cipta kita sebagai manusia yang memuliakan panca inderanya, dan juga memuliakan seni di dalam kehidupan,” ucap Happy Salma.
Festival Teater Indonesia akan terlaksana mulai tanggal 1 hingga 16 Desember 2025 di empat kota: Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta.


















